Happy Reading✨
Suara ketukan pintu membuat cowok yang sedang berbaring diatas tempat tidurnya lantas berdiri dan membuka pintu kamarnya. Bisma tersenyum pada Bundanya yang sedang berdiri didepan Bisma dengan secangkir coklat hangat.
"Ada apa, Bun?" Alis Bisma menaut.
"Nih Bunda buatin coklat hangat kesukaan kamu." Evara menyodorkan segelas coklat hangat pada putranya itu.
Bisma memicingkan matanya curiga tapi tak ayal ia menerima dengan senang hati. "Pasti Bunda ada maunya."
"Su'udzon aja kamu," cibir Evara.
"Habisnya Bunda kan emang gitu, baik kalau ada maunya."
"Udah cepat habisin minumannya, habis itu anterin makanan ke tempat teman Bunda."
"Tuhkan benar," kata Bisma malas.
"Kalau kamu gak mau ya udah, Bunda anterin sendiri. Sekalian Bunda mau ngobrol sama Naya," ucap Evara melirik Bisma dengan senyum jahilnya.
"Hah? Kok Naya?"
"Teman yang Bunda maksud itu Irana, mamahnya Naya."
Bisma menggenggam tangan Evara dengan satu tangannya yang bebas. "Biar Bisma aja yang anterin, Bisma gak mau Bunda kecapean."
Evara mencubit hidung mancung Bisma. "Giliran gini aja baik, jadi kamu atau Bunda yang baik kalau ada maunya?"
Bisma terkekeh. "Kita impas, Bun..."
"Ya udah buruan habisin minuman kamu, habis itu anterin makanan ke rumah Naya."
"Ashiapp," sahut Bisma langsung menenggak habis coklat hangat itu membuat sang Bunda menggelengkan kepalanya.
"Pelan-pelan."
"Kalau menyangkut Naya harus cepat Bun, takut keduluan orang."
"Dasar bucin!"
***
Bisma memencet bel rumah Naya. Lima menit menunggu, akhirnya pintu rumah gadis itu terbuka menampilkan Irana yang sedang menatapnya bingung.
"Loh Bisma tumben kesini?"
Bisma mencium tangan Irana. "Iya Mah, disuruh Bunda buat anterin ini." Disodorkannya satu bungkus plastik besar berisi roti yang tadi ia bawa dari rumahnya.
Irana menerima bungkus itu. "Bunda kamu itu kebiasaan, Mamah gak enak jadinya."
"Gak papa Mah, kata Bunda ini resep baru yang Bunda dapet jadi Mamah harus coba."
Irana hanya manggut-manggut. Ia sudah paham betul sifat Evara. Wanita itu memang sering mengirimkan sesuatu untuknya. Awal pertemuan Irana dan Evara adalah ketika mereka menghadiri acara disekolah anaknya. Kebetulan mereka ada disatu tempat duduk yang sama dan mereka saling berkenalan. Tidak lama dari itu, salah satu guru mengatakan jika Naya dan Bisma mempunyai hubungan disekolah. Bukannya marah, Irana dan Evara justru mendukung selagi tidak melakukan hal diluar batas, kenapa tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Happy reading✨ Bisma Aryandia Pratama cowok yang sempat menjalin hubungan dengan gadis bernama Naya Putri Anggraeni. Namun karena kebodohannya membuat hubungan mereka kandas ditengah jalan. Awalnya Bisma biasa saja ketika Naya...