Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISI

Penguntit

Happy reading ✨

S

ebuah ruangan terasa begitu menegangkan ketika dua orang manusia saling berhadapan dengan ekspresi datar. Beberapa menit kemudian dua pria bertubuh besar masuk ke dalam sana.

"Gimana?"

"Siap."

Gadis yang baru saja bertanya lantas tersenyum licik. Rencananya sebentar lagi berhasil, pikirnya.

"Lo lakuin tugas lo atau video lo lagi lecehin cewek itu bakal kesebar," ancam gadis tadi dengan wajah angkuhnya kepada seorang lelaki yang berdiri didepannya. Ah, muka polosnya ternyata sanggup menutupi bagaimana sifat aslinya.

"Lo sakit? Dia itu sahabat lo!"

"Gue gak peduli. Well, lo juga obsesi kan sama si sampah itu?"

Lelaki tadi maju dan mencengkram rahang gadis dihadapannya. "Jaga ucapan lo!"

"Lepas bangsat!" berontak gadis itu dan meminta dua bodyguard-nya untuk menyingkirkan lelaki itu.

Bugh...

Hantaman keras mengenai sudut bibirnya. Meludah ke sembarang arah. "Mau lo apa?"

"Gue udah bilang, lakuin tugas lo maka hidup lo akan tenang."

"Gue gak akan tenang kalau gue ngerusak cewek yang gue sayang!"

Gadis itu melipat kedua tangannya didepan dada. "Lo sayang sama dia tapi dia... Dia sama sekali gak anggep lo. Mending lo ikutin rencana gue, setelah itu lo bisa sama dia tanpa ada orang lain didalamnya."

Lelaki itu diam seribu bahasa. Menimang dengan baik setiap kata yang keluar dari mulut lawan bicaranya.

"Oke, gue setuju."

"Bagus."

"Gimana keadaan cewek itu?"

"Baik, dia ada di apartemen gue."

"Usia kandungannya?"

"Empat bulan. Sebaiknya lo gak usah peduliin dia, fokus sama tujuan kita."

Lelaki itu mengangguk patuh. "Apa rencana lo selanjutnya?"

"Buat cewek sialan suka sama lo, setelah itu lakuin yang udah kita rencain di awal."

Ada sedikit rasa ragu di dalam hati lelaki itu. Namun egonya memaksa agar ia mengikuti rencana gadis didepannya.

Gadis itu menepuk pundak lelaki tadi. "Mau seberapa lama lo ngejar dia? Gue tahu lo udah suka sama dia dari awal gue kasih liat foto dia, kan? Tapi semua perasaan lo itu percuma, dia gak suka sama lo, jangankan suka, dia aja cuma anggep lo anak baru yang butuh teman," ujar gadis itu memanipulasi.