Haii guys, hari ini aku up extra part terakhir. Setelah itu aku gak up lagii karena cerita ini emang udah ending.
Absen dulu dong, kalian baca cerita ini jam berapa?
Jangan lupa buat vote dan komen ya guys.
▪
▪
▪Selamat membaca
T
angisan pecah dari seorang bayi membuat wanita yang sedang mencuci piring lantas berlari ke sumber suara.
Wanita itu membelalak lebar ketika melihat suaminya sedang tertidur pulas. Sedangkan dibawah sana ada anak lelakinya yang menangis karena jatuh dari kasur.
"Astagfirullah, Antaleo." Wanita tadi langsung menghampiri sang bayi dan menggendong Antaleo.
Bugh...
Wanita itu segera memukul kepala suaminya dengan bantal. "Bagus kamu ya disuruh jagain anak malah molor!" seru wanita itu hingga lelaki didepannya bangun karena terusik.
"Aduh-aduh, kenapa sih kamu?! Aku lagi tidur dipukul bantal!" ketus lelaki itu sambil merubah posisinya menjadi berdiri.
"Kamu nyalahin aku?! Asal kamu tahu ya, Antaleo jatuh dari kasur gara-gara kamu gak jagain dia!"
Lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Bisma hanya menggedikkan bahunya acuh. "Baru jatuh dari kasur belum jatuh dari tebing, santai aja sayang."
Naya membelalak. "Kamu doain Antaleo jatuh dari tebing?!"
"Enggak sayang, aku gak doain."
"Terus itu apa?"
"Aku cuma bilang Antaleo baru jatuh dari kasur, santai aja sayang dia gak akan amnesia juga," kata Bisma sambil melihat Antaleo yang sudah tidak menangis.
"Bismaaa!! Kamu tuh ya, pokoknya aku gak mau tahu, kalau kamu ceroboh lagi kamu yang aku dorong dari tebing!" ancam Naya sambil melayangkan tatapan membunuhnya.
Bisma bergedik ngeri mendengar ucapan istrinya. "Galak banget sih istri aku ini."
"Diam gak usah pegang-pegang!"
Bisma mengerucutkan bibirnya lalu hendak mengambil posisi untuk kembali tidur. "Ya udah aku mau tidur aja."
Naya segera menarik telinga Bisma keras. "Enak aja! Sana kamu yang cuci piring sama masak, biar aku yang jaga Antaleo."
"Aku gak bisa masak sayang, lagian aku kan cowok masa disuruh masak sama cuci piring sih."
"Ya udah kamu gak usah makan hari ini!"
Bisma menghembuskan nafas panjang lalu beranjak dari kasurnya dengan cepat. "Iya ini aku yang masak."
Naya mengembangkan senyumannya melihat Bisma dari belakang. "Masak yang enak ya sayang," ujar Naya membuat Bisma membalikkan badannya.
"Kamu ngomong apa?"
"Gak ngomong apa-apa," sahut Naya sambil mengalihkan pandangannya.
Bisma duduk disamping Naya. Tangan lelaki itu perlahan mengusap lembut pipi Naya membuatnya menatap Bisma. "Kenapa?" tanya Naya.
"Cium dulu," lontar Bisma sambil menunjuk bibir merahnya.
"Awas deh! Kamu gak lihat disini ada Antaleo?"
"Dia masih bayi Nay, gak akan ngerti. Mau kita bikin anak didepan dia juga dia gak akan tahu," ucap Bisma santai.
Plaakk...
Naya memukul bibir Bisma hingga lelaki itu meringis. "Kamu tuh mesum banget sih! Udah sana masak aja gak usah ngomong yang enggak-enggak."
"Cium sekali aja," kata Bisma dengan tatapan memohoh.
"Oke sekali habis itu kamu masak sama cuci piring."
"Oke, deal."
Naya menaruh Antaleo dikasur setelah anak lelakinya tidur. Hal itu membuat Bisma mengembangkan senyumannya.
"Ayok Nay, cium."
Naya mendekatkan dirinya pada Bisma kemudian dengan cepat ia mengecup bibir Bisma. Namun Bisma menahan Naya dan merubah kecupan itu menjadi lumatan.
Aksinya membuat Naya memberontak tapi Bisma tidak peduli ia masih ingin melumat bibir istrinya itu. Hingga beberapa saat kemudian keduanya sudah kehabisan nafas. Dengan berat hati Bisma melepaskan tautan bibirnya.
"Kamu curang!" kata Naya setelah nafasnya sudah teratur.
"Curang gimana?" Bisma menautkan kedua alisnya.
"Kamu nahan bibir aku!"
"Kan gak ada peraturan aku dilarang lumat bibir kamu sayang.... Lagian kamu juga menikmati, kan?" Bisma menaik turunkan alisnya.
"Ah bodo aku mau masak aja! Kamu jagain Antaleo jangan sampai dia jatuh lagi!" Naya berjalan menuju dapur dengan kaki yang dihentak-hentakan.
Bisma terkekeh melihat raut wajah Naya yang kesal karenanya. Lelaki itu berdiri dan membawa Antaleo ke box bayi. Setelah dipastikan anaknya aman, Bisma langsung menyusul Naya ke dapur.
Lelaki itu terus saja memandangi punggung kecil milik Naya. Perlahan kakinya melangkah ke arah Naya.
"Nay," panggil Bisma tepat disebelah telinga Naya bahkan lelaki itu sudah memeluk tubuh Naya dari belakang hingga membuat tubuh Naya seketika tegang.
"Bis, awas aku susah geraknya."
Bisma menggeleng, lelaki itu mencium tengkuk Naya. "Biarin kaya gini dulu, aku kangen sama kamu."
Naya hanya bisa pasrah, wanita itu mengusap tangan Bisma yang berada diperutnya. "Dasar bayi besar," kata Naya seraya terkekeh.
"Sampai sekarang aku masih gak nyangka kalau kita bisa jadi pasangan suami istri," ucap Bisma.
"Aku juga gak nyangka cerita kita bakal seindah ini, makasih ya karena kamu udah mau buktiin semuanya ke aku. Aku bersyukur karena Tuhan udah kirim kamu buat aku," ucap Naya tulus.
Bisma membalikkan tubuh Naya agar menghadap ke arahnya. "Harusnya aku yang bilang makasih, makasih karena kamu udah mau nunggu aku dan makasih karena kamu kasih aku kesempatan ke dua."
"I love you Nay," sambung Bisma kemudian mengecup kening Naya.
"I love you too," sahut Naya lalu memeluk tubuh Bisma.
TBC
Gimana sama extra part kali ini? Seru gak?
Oh iya rar mau ucapin terima kasih buat kalian yang udah baca cerita ini dan makasih banyak buat yang udah vote dan komen cerita rar.
Jangan lupa buat vote dan komen kalau bisa share ke teman-teman kalian supaya cerita ini semakin ramai dan bisa di terbitin.
See u!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Happy reading✨ Bisma Aryandia Pratama cowok yang sempat menjalin hubungan dengan gadis bernama Naya Putri Anggraeni. Namun karena kebodohannya membuat hubungan mereka kandas ditengah jalan. Awalnya Bisma biasa saja ketika Naya...