Menjauh

2K 124 8
                                    

Hallo! Hari ini ada yang spesial nih, coba tebak apa? Yap benar, aku double update hihihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo! Hari ini ada yang spesial nih, coba tebak apa? Yap benar, aku double update hihihi. Semoga kalian happy ya, jangan lupa buat vote dan komen, okee?



Happy reading✨


“Bisma!”

Mendengar namanya dipanggil membuat Bisma seketika menghentikan langkahnya. Dengan berat hati ia membalikkan badannya ke asal suara yang begitu familier di indera pendengarannya. Bisma menaikkan satu alisnya tanpa berniat untuk menjawab panggilan dari gadis yang sedang berdiri beberapa langkah didepannya.

“Gue mau ngomong sama lo."

“Gue sibuk,” bohong Bisma, mana mungkin siswa bandel sepertinya mempunyai kesibukan di sekolah atau mungkin memang dia sibuk.... Sibuk membuat onar.

“Cuma sebentar doang.”

“Gue gak bisa, Naya.” Bisma menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Please, lima menit aja.” Ya, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Naya. Sejak kejadian kemarin, Naya terus saja dihantui rasa bersalah, ia juga sadar ucapannya mungkin menyakiti hati cowok itu, jadi tidak salah bukan jika Naya menyesal dan ingin meminta maaf.

“Oke,” sahut Bisma mengiyakan. Sejujurnya Bisma juga tidak bisa menolak permintaan dari Naya, walaupun ucapan gadis itu memang  membutnya merasa tidak dihargai tapi bagaimana pun ia akan tetap membuktikan pada Naya jika ia tidak bersalah.

“Gue mau minta maaf sama lo karena ucapan gue bikin lo sakit hati, gue gak bermaksud gak ngehargain lo.” Naya menatap Bisma dalam, seolah ia ingin menunjukan rasa bersalahnya.

“Santai, gue udah biasa sama sikap lo yang gak pernah ngehargain gue,” sindir Bisma.  Moodnya sedang buruk dan ia sendiri tidak tahu kenapa mulutnya bisa berkata seperti itu.

“Gue benaran gak sengaja, maafin semua sikap gue yang bikin lo sakit hati…” kata Naya tulus.

Bisma tertawa sinis. “Bukannya lo gak pernah peduli sama gue? Lo selalu merasa kalau gue yang nyakitin lo kan? Padahal apa yang lo lihat dihari itu gak sesuai sama kenyataanya.”

“Gue…”

“Waktu lo habis, gue cabut.” Bisma langsung berjalan meninggalkan Naya tanpa menunggu jawaban dari gadis itu, bahkan Bisma mengabaikan panggilan dari Naya.

Naya menunduk lesu di depan kelas. Kata-kata Bisma mungkin ada benarnya juga, ia selalu merasa tersakiti atas apa yang tidak Bisma lakukan. Naya merutuki dirinya sendiri, sebenarnya ia percaya jika Bisma tidak salah tapi mengingat kejadian itu rasanya mampu membuat Naya semakin sakit hati.

Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang