27화: Terus Terjadi

821 138 4
                                    

"Jadi gimana menurut kalian?"

Yunho melihat teman-temannya. Staffnya ga ada yang respon sama sekali. Pria itu senyum pelan, lalu mengalihkan pandangannga ke orang yang lagi makan kentang goreng. "Seonghwa ga ada pertanyaan?"

Terlonjak kaget waktu dipanggil Yunho, membuat Seonghwa jadi numpahin kentang goreng miliknya. "A-ah ga ada Yun," ucapnya sambil beresin kentang.

"Kamu banyak pikiran ya?" Yeosang bisik-bisik ke telinga Seonghwa.

"Eum!" Selesai beresin kerusuhannya Seonghwa senyum ke arah Yunho. "Kalau aku bingung nanti langsung chat kamu aja,"

"Oke, kalau semuanya udah paham kita tutup aja pertemuan kali ini. Semoga acaranya sukses!" Semangat Yunho dan semoga aja Seonghwa beneran chat dirinya.

***

"Susu?"

Seonghwa dongakin kepalanya dan tersenyum manis. Ia langsung nerima susu strawberrynya dengan senang. Sambil minum susu strawberrynya, Seonghwa balik ngelamun lagi.

"Banyak pikiran?"

"Atau susunya ga cukup satu kotak?"

Hongjoong mengusap kepala Seonghwa sayang. Tangannya gerak buat ngerangkul bahu cowok manis itu dan ngarahin biar Seonghwa tidur di bahunya. "Tidur aja di sini kalau capek,"

Seonghwa mejamin matanya, merasa nyaman tidur di bahu Hongjoong. Ntahlah, kayak bantal guling di rumahnya.

"Boleh peluk?" Tanya Seonghwa. Hongjoong senyum, meski dia tahu Seonghwa ga akan lihat. "Boleh,"

Senyum Hongjoong makin lebar ketika tangan Seonghwa meluk pinggangnya erat. Pria Kim itu memberanikan diri buat mencium puncak kepala Seonghwa.

"Selamat tidur," ujarnya pelan sambil terus mengusap rambut Seonghwa.

Mungkin Hongjoong harus sering-sering bawa suki main ke tempat kerja Seonghwa biar bisa ngapelin orang yang dipanggil bunda ini sama teman-temannya. Siapa tahu beneran jodoh.

***

Seonghwa paling ga suka pulang malam! Selain dingin, hawanya juga sepi dan rawan kejahatan. Dirinya mau sambat aja, kenapa juga Yeri nyuruh kerja kelompok bikin proposal habis jam 8 malam!

"Astaga udah malem banget," Seonghwa melihat ke sekeliling. Sabar, bentar lagi sampai di halte. Seonghwa belum telat buat bis terakhirnya.

"Hei, sendirian?"

Tiba-tiba ada orang ga dikenal menyapa Seonghwa. Awalnya Seonghwa biasa aja karena tadinya ia pikir pria itu sama sepertinya. Menunggu bis.

Dari pada jawab, Seonghwa milih buat bungkam dan sedikit menggeser duduknya. Tangannya udah siap pegang ponsel buat telepon seseorang kalau-kalau orang itu jahat.

"Pria cantik kayak kamu kenapa sendiri?" Seonghwa beneran was-was saat orang itu malah ikut geser juga.

"Jangan deket-deket!!" Seonghwa berteriak agak kencang, yang mana membuat pria itu ketawa puas. "Gemes banget sih? Jadi pengen ciumin."

Seonghwa otomatis berdiri habis dengar ucapan orang itu. Gila banget, pikirnya. Bisa-bisa dirinya jadi bahan pelecehan.

"Sini sayang, kayaknya kita bisa ciuman sebelum bis terakhir dateng." Pria itu jalan menghampiri Seonghwa. Ya langsung lah Seonghwa lari menjauh dari halte, tapi sayangnya pria aneh itu tetap ngikutin dirinya.

The Wave ; JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang