29화: Bincang

962 134 20
                                    

Hai gaesss wkwkwk

Akhirnya up ini wepetttttt astatang!
Adeh adehhh aku merasa makin ngalor ngidul ini cerita HIKD.
Tapi issokey :'D

Selamat membaca, enjooy!

*
*
*

Seonghwa mencelupkan potongan steak medium rarenya ke saus jamur kesukaannya. Malam ini Seonghwa kelihatan cantik dengan kemeja polos hijau pastelnya dipadukan dengan jeans putih serta neck scarf motif daun.

Kalian pikir ini kencan?

Mungkin? Bagi Yunho.

"Enak steaknya?"

Seonghwa mengangguk senang. "Enak Yun, kapan-kapan jajanin aku disini lagi ya?"

"Ga masalah, setiap hari kesini juga boleh." Terlihat santai memang, karena uang Jung Yunho buaaaaanyak.

Yunho nunjukin senyumannya. "Hwa, kamu pasti tahu kan kenapa aku ajak kesini?"

"Tahu, tentang perjodohan kan?" Katanya setelah makan steak potongan terakhirnya. Menenggak wine merah Seonghwa langsung menatap Yunho serius. "Aku ga mau lanjutin."

"Kenapa? Hongjoong?"

Seonghwa ngedikin bahunya. "Mungkin?" Suaranya terdengar ragu.

Yunho mengelap mulutnya yang kerasa berminyak. Hatinya agak kretek-kretek sih setelah dengar jawaban Seonghwa.

"Ga ada yang jamin di masa depan Hongjoong bakal sama kamu."

Perkataan Yunho langsung menusuk ke dada Seonghwa. Pria manis itu meremat tangannya sendiri di balik meja makan.

Benar sih, memang ga ada yang jamin Hongjoong bakal sama Seonghwa. Tapi apa harus bicara kaya gitu di depannya?

"Hwa. Kalau kamu sama aku semuanya udah terjamin. Kamu cukup jatuh cinta sama aku."

"Kalau gitu aku juga harus buat Hongjoong jatuh cinta sama aku! Bikin dia jadi bucinku!"

Rahang Yunho terasa mengeras. Bibirnya mencoba tersenyum. "Kamu suka yang ga pasti ya?"

"Aku tetap mau kita dijodohin."

***

"Bajunya kebesaran~"

Hongjoong noleh ke arah Seonghwa dan memandang gemas temannya itu. "Lucu, cocok sama kamu."

"Sini duduk, aku buatin coklat panas." Seonghwa langsung nyamperin Hongjoong yang duduk di sofa tv. "Apa ini merk mahal??" Tanya Seonghwa antusias.

Hongjoong nepuk kepala Seonghwa dan menggeleng. "Bukan, ini medium quality, yah agak mahal sedikit."

Tidak masalah buat Seonghwa selama coklatnya dibuatin Hongjoong dirinya akan tetap minum. Rasa coklat hangat langsung mengalir masuk ke kerongkongan Seonghwa. Bikin badannya jadi rileks dan agak lupa kejadian tadi.

"Makasih ya Joong tadi udah dateng."

"Ga masalah. Lain kali kalau pulang malem minta dijemput aja ya?"

"Oke! Nanti aku minta papa jemputin aku kalau malem," Seonghwa memeluk kakinya.

"Aku denger kamu mau dijodohin sama Yunho?"

Seonghwa males banget ngomongin ini lagi. Dimana-mana dia ditanyain mulu. Kayak ga ada pertanyaan lain aja.

"Iya, tapi males banget ah. Aku juga nolak."

Hongjoong sedikit lega dengarnya. Dari kemarin dirinya ga bisa tidur karena kepikiran.

"Jadi?"

Seonghwa miringin kepalanya. Jadi apa? Kenapa Hongjoong tanya tapi ga selesai gitu?

"Jadi?" Tanya Seonghwa balik.

"Apa?" Hongjoong nanya lagi, bikin Seonghwa makin bingung. Udah tahu dirinya lemot, ini malah diajak main tebak-tebakan.

"Jadi apanya sih? Ngomong separo-separo!"

Muka Seonghwa udah kek waktu presentasi. Bingung, keliatan tolol, pokoknya komuk banget.

"Itulhopacaran." Hongjoong ngomong cepet banget dan pelan lagi.

"Kamu kalo ngomong jangan kayak pantat ayam. Ga kedengeran tauk!"

Pfftㅡ

Anjir Seonghwa, lagi serius juga Hongjoong, malah dilawakin. Jadi maleskan mau serius lagi. "Kok pantat ayam sih?"

"Ya kan kecil banget lubang pantat ayam, kayak kamu ngomong tadi! Ga kedengeraaan!" Seonghwa ngomong sambil manyun-manyun.

"Jadi pacarku. Mau ga?"

Raut wajah Seonghwa langsung berubah. Keliatan banget tegang. Pria manis itu meminum coklat panasnya, nyoba ngilangin dahaga yang tiba-tiba dateng.

"Anu, itu...."

MAU BANGET LAH GILA!!

"Tapi aku lagi dijodohin." Ujar Seonghwa akhirnya.

Sedikit kecewa, Hongjoong perlihatkan dari mukanya. Dirinya ga marah sama Seonghwa. Ia tahu bahwa Seonghwa juga lagi kesulitan buat menolak perjodohan yang orang tuanya suruh.

"Ga masalah." Hongjoong mengusap surai Seonghwa. "Habisin coklatnya abis itu tidur ya?"

Seonghwa mengangguk. "Iya,"

"Oiya, jangan lupa kasih tau orang tuamu kalo nginep disini."

Ah, Seonghwa hampir aja lupa!

"Hongjoong?"

"Hm?"

"Kalo aku nolak Yunho, kamu bakal sama aku terus kan?"

Hongjoong terdiam. Ruangan menjadi hening beberapa menit karena pria Kim itu tak kunjung menjawab.

Otak Hongjoong berpikir. Dirinya memang menyukai Seonghwa, tapi kalau disuruh cepat-cepat menikah.......

Hongjoong tahu betul kemana arah pembicaraan Seonghwa. Ia juga tahu kemana otak Seonghwa berpikir. Pria manis itu takut kalau semisal udah ngebuang Yunho tapi ga dapet dirinya juga maka akan berkali-kali penyesalannya.

Agak egois juga, batin Hongjoong. Tapi pasti Seonghwa hanya ingin meminimalisir perasaan sakit hati.

"Kamu mau pilih yang mana?" Hongjoong malah kasih pertanyaan lagi ke Seonghwa.

***

Jangan lupa tinggalin jejak, yuhuu~

Jangan lupa tinggalin jejak, yuhuu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Wave ; JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang