Kalau kalian suka sama ceritanya jangan lupa vote sama komen~ cihuyy!
Happy reading!
Enjoy~*
*
*San ngebuka buku campbell jilid duanya. Tangannya ngehighlight kata yang menurut dia penting sambil sesekali minum kopi yang dia beli di kantin tadi.
Harusnya hari ini kelasnya libur. Tapi Oh Seongsaenim maunya masuk aja supaya mahasiswanya ga kesusahan cari kelas pengganti.
Habis kelas pengganti Choi San melipir sebentar buat belajar dan minum kopi di kanti kampus. Mumpung sepi.
San ngerutin dahinya waktu lihat sepucuk surat yang terselip di bukunya. Ia membuka suratnya santai.
Choi San, hari ini kamu ulang tahun kan? jadi Jung Wooyoung mau ajak Choi San kencan ke taman bermain :)
Aku tunggu jam 4 sore di toko pernak-pernik deket kampus kita ya?
San tersenyum sabar. Pria itu mengelus dadanya pelan. Sampai kapan dia diikutin sama orang bernama Wooyoung itu?
Masalahnya dia udah suka sama seseorang di dekat rumahnya dan ga mau kasih harapan juga ke Wooyoung.
San menghela napasnya berat. "Dateng aja deh, kalo diajak main kan lumayan, habis itu baru tolak orangnya deh."
Kepala San mengangguk-angguk setuju sama ucapannya sendiri. Dia harus bisa tegas sama perasaannya. Kalau dia mau ngincer A yaudah A kalo mau B yaudah B, jangan plin plan!
Buku berserakan di depan San mulai diberesin dan dimasukin ke dalem tasnya.
Ia harus pulang sekarang, siap-siap buat ajakan Wooyoung sore nanti. Walaupun ogah-ogahan dia harus kelihatan rapih juga kan?
"Lho udah mau pulang?" San nolehin kepalanya ke samping.
"Eh Mingi?" San tersenyum samar. Kepalanya mengangguk sekilas.
"Iya udah mau pulang, aku ada acara nih hehe,"
Mingi membulatnya mulutnya."Ooo~"
San mengerutkan dahinya. Dilihat-lihat orang di depannya ini tampak gugup. Hmmm...
"Kamu ada urusan sama aku?" Tanya San to the point.
Mingi tersentak kaget. Ketahuan yah gerak-geriknya? Pria Song itu menggaruk kaku tengkuknya.
"Eum anu itu, Yunho deket sama temenmu itu ya?" Mingi berucap gugup.
Wajah San langsung berubah masam. Apa-apaan sih orang ini?! Bikin kesal aja pertanyaannya!
"Park Seonghwa maksudmu?"
"Diakan juga temanmu, kita sekelas." Jawab San ketus.
Mingi menjilat bibirnya yang terasa kering. Astaga gugup banget dia kalau ngomong sama San.
"Aku boleh minta nomor ponselnya Yunho? Kamu pasti punya kan?"
What the fucking hell? What's wrong with this people?, begitu kira-kira terjemahan dari tatapan San ke Mingi sekarang.
Muka San makin masam. Dia cuekin Mingi sambil ngeberesin mejanya kemudian berlalu pergi, meninggalkan Mingi yang menggigit bibir, merasa malu.
"Apa-apaan sih. Udah gila ya itu anak? Mau sok baik di depan Seonghwa tapi aslinya busuk?" Dumel San.
"Lagian kalau mau minta nomor ponsel Yunho kenapa ga ke anak internasional aja sih?!"
Haduh si Mingi bikin dirinya makin pusing aja! Ini masalah Jung Wooyoung aja belum kelar udah ada lagi masalah baru.
***
"San?!"
Wooyoung tersenyum sumringah ketika melihat pria yang disukainya udah berada di depannya.
"Aku pikir kamu ga bakal dateng!"
"Aku dateng kok, masa mau diajak main ga dateng sih?" San mencoba tersenyum. Bodo amat kelihatan fake.
Mata San ngelihat sekeliling. "Kita kesana jalan kaki?"
Wooyoung menggeleng cepat. "Aku bawa mobil, aku parkirin di depan perpustakaan kota."
"Jadi kita jalan sebentar ya?"
San anggukin kepalanya satu kali. Pria itu jalan tepat di samping Wooyoung.
"Mau permen?" Tawar San.
Wooyoung tentu aja ga akan nolak. Pria Jung itu nerima permen rasa kopi yang dikasih San.
"Makasih," ucapnya sambil tersenyum tulus.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wave ; Joonghwa
FanfictionSeonghwa akhirnya jatuh cinta juga sama si kesayangan semua dosen kampus, setelah sekian lama dijodoh-jodohin temen laknatnya. "Aduh, Hongjoong ganteng banget sih!" Warning! [ Boy love content. non!baku ] Don't read if you don't like it! × St...