22화: strategi (2)

1K 171 1
                                    

Pagi ini hari tampak lebih mendung dari biasanya. Seonghwa dengan buru-buru berjalan melewati lorong menuju parkiran karna laporannya tertinggal di jok motor.

Bisa-bisanya dia lupa sama laporannya. Untung aja dia inget sebelum praktikumnya, kalau ga? bisa-bisa dia didepak ga boleh masuk praktikum.

SRETT!!

PRAK!!

Seonghwa terjungkal ke depan dan tersungkur jatuh. Pria itu nolehin kepalanya dan alangkah terkejutnya waktu lihat bahu Mingi yang udah berdarah-darah.

Seonghwa dongakin kepalanya ke atas dan ga ngelihat siapa-siapa di lantai 2. Mukanya mengernyit cemas. Matanya melihat pot bunga dari tanah liat yang berserakan.

"Mingi kamu ga papa?" Tanya Seonghwa cemas.

"Bahu kamu berdarah, ayo aku anter ke rumah sakit, sebentar aku telepon temen aku yang punya mobil."

Mingi tersenyum pelan lihat Seonghwa yang panik banget. Anak-anak lain ga ada yang mau ngedekat buat ngebantu mereka, karna ga mau terlibat sama kejadian ini. Mingi paham betul, jadi dia memaklumi.

"Mingi tahan sebentar lagi yah, Yeosang sama Hongjoong lagi kesini."

Mingi nganggukin kepalanya. "Iya, ga papa Hwa.."

***

"Kok bisa kayak gini Hwa?" Tanya Yeosang panik.

Seonghwa cuma nundukin pandangannya dan mainin jarinya cemas. Bibirnya dia gigit karna nahan tangis.

"Udah Yeo, aku ga papa kok, Seonghwa jangan dimarahin lagi. Cuma retak sama luka sedikit juga."

Yeosang natap Seonghwa kesal. Ia kenapa bisa kecolongan kaya gini. Harusnya tadi dia nemenin Seonghwa waktu mau pergi, dan ga ngebiarin Seonghwa jalan sendirian.

Pintu ruangan tertutup dengan agak kencang. Yeosang lebih baik merenung sendiri dulu buat redain emosinya, toh di dalem ada Hongjoong yang jagain Seonghwa.

"Seonghwa, ga papa.. jangan sedih ya?" Hongjoong mengusap pelan kepapa Seonghwa.

"Aku ga papa kok Hwa," Mingi nyengir lebar yang malah bikin Seonghwa jadi makin mewek.

"Mingiiiiiㅠㅠ"

"E-eh?? Kok jadi nangis?"

"Maafin Hwa yaaa, hiks huhuhuuu, pasti Mingi sakit.."

"Iya iya ga papa, yang penting kamu sehat-sehat aja.." ucap Mingi sambil mengacak rambut Seonghwa.

Hongjoong berdecih pelan. Drama apaan sih ini, batinnya kesal.

***

"Jeiㅡ"

"Yeosang katanya Seonghwa di rumah sakit?!!"

Yeosang langsung ngejauhin ponselnya. Ternyata yang terima teleponnya itu Lia. Pantesan suaranya nyaring banget.

Jempol Yeosang nekan tombol loudspeaker. "Iya, sekarang di rumah sakit Seoul. Kalian semua kesini cepetan."

"Tapi San lagi ada acara pers, katanya soal isu demo kemarin."

"Oh, San ga bisa? Yaudah kalian berdua aja. Aku pesenin taksi ya?"

"Oke Yeosangie.. Jongho mau ikut juga katanya boleh?"

Jongho?

"Apaan sih Lia, aku ga mau ikut!"

"Udah diem aja bawel!!"

Yeosang kerutin dahinya denger ribut-ribut di seberang teleponnya. Mereka lagi kerja kelompok ya?

"Yeosang gimana? Boleh?"

"Boleh, ajak aja semua yang mau ikut. Maksimal 5 orang."

"Makasih sayangku~~"

Piip!

Yeosang mengusap pelipisnya yang terasa pening. Kalau orang ngelakuin ini sama kayak peneror waktu itu, tentu saja mulai sekarang Yeosang harus hati-hati dan melindungi Seonghwa secara penuh.

"Hahh, brengsek. Bikin susah aja."

***

Note:

Semangat terus buat hari kalian.
Minggu ini jujur aja berat banget buat aku, semuanya ga keurus..

Tapi yaudahlah ya, namanya juga hidup :'D

Sekalian mau promosiin fanfic baru aku, silakan dibaca♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekalian mau promosiin fanfic baru aku, silakan dibaca♡

Kita akan selesaikan ini, aku sudah tidak tahan lagi..

Maafkan aku, aku tidak bisa memenuhi sumpah pernikahan kita.

Warning!
[ Boy love content. baku!
Death fiction! Angst! ]

The Wave ; JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang