Lia tenangin Seonghwa yang lagi nangis-nangis. Ga tega juga lihat temannya ini gelisah seminggu ini. Yang terparah hari ini. Bahkan Seonghwa sampai nangis kejer.
Mereka semua ga ada yang tahu cara ngelacak nomor ponsel. Mau dilaporin juga Seonghwa takut. Jadi gimana yah? :(
Setiap hari Seonghwa dikirimin pesan teror sambil ditelepon. Orangnya sampai ngancem-ngancem kalau adiknya bakal dicelakain.
Dia ga tahu kenapa orang itu masih ganggu. Padahal udah sebisa mungkin Seonghwa ngehindar dari Yunho, kayak yang disuruh sama si peneror.
Padahal Yunho sama Seonghwa teman satu organisasi dan satu departemen. Hhh, kebayang beratnya.
"Yunho bahkan cerita mulu sama aku, kenapa kamu jauhin dia Hwa." Ujar San.
"Apa ga mau dikasih tahu aja?" Lia ikut menimpali.
Seonghwa menggeleng. "Aku ga mau bikin dia makin terbebani,"
Yeosang sama Jei diem aja. Ga mau berkomentar banyak-banyak tentang masalah ini. Semakin dibahas menurut mereka Seonghwa bakal makin kepikiran.
Jei nepuk bahu Seonghwa pelan. "Udah yuk? Hari ini kamu ada matkul fitopatologi bareng aku.. Ada kuis lagi, jadi ga boleh bolos,"
*fitopatologi : matkul ttg penyakit tumbuhan karena serangan patogen
***
Sekarang Jei sama Yeosang udah ada di kafe bareng teman Jei yang bernama Yeo Hwanwoong. Buat basa-basi dulu Jei pesanin mereka semua makanan.
"Kalau kurang tinggal tambah lagi aja makanannya." Ucap Jei.
Hwanwoong ngangguk semangat. "Oke! Mau bungkus boleh? Kebetulan uang jajanku mulai tipis karna akhir bulan."
Muka Jei berubah masam. "Hmmm, suka hati kamu aja -_-"
"Hihihi~"
Yeosang menyeruput americano pesannya. "Jadi? Bisa dilacak hari ini juga?"
Hwanwoong mengedikkan bahunya. "Bisa selesai hari ini, bisa juga lama. Tergantung."
"Aku nungguin banget sama hasilnya wung, tolong yah?"
Hwanwoong ngangguk satu kali. "Kamu bisa andalin aku Jei, tenang aja."
***
Yeosang sama Jei seharian ini beneran ga fokus buat kuliah. Setelah pertemuan sama Hwanwoong hari Jumat kemarin, malamnya pria itu langsung kasih tahu siapa yang kirim pesannya.
Antara percaya ga percaya. Jei sebenarnya mau bilang langsung ke teman-temannya. Tapi kayaknya nanti jadi ribut.
"Jei, jangan sampe kelepasan ya?"
"Aku ga nyangka dia bakal ngelakuin ini, kupikir dia anak baik-baik."
Yeosang melihat ke arah pintu dimana ada San, Mingi sama Yunho yang lagi ngobrol. Mungkin masalah organisasi mereka.
Bahu Jei ditepuk sama Yeosang. Pria itu tersenyum tipis. "Kita lakuin yang terbaik buat Seonghwa. Jangan gegabah."
"Seonghwa pasti tertekan banget kalau tahu,"
"Kalau Seonghwa nangis lagi nanti kita sebagai temannya yang harus peluk.."
Yeosang berusaha tenangin Jei yang resah. Ia sebenarnya juga khawatir tentang Seonghwa.
Tapi kalau semua tindakan dilakuin tanpa bukti malah bikin Seonghwa ga percaya sama apa yang mereka kasih tahu.
Semoga keadaan ini cepat berlalu, batin Yeosang.
***
Note:
Eobseo :(( bingung mau bilang apa,
Makasi sudah baca♡♡Kritik dan saran sangat ditunggu~
Jangan lupa tinggalin jejak, hihihi~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wave ; Joonghwa
ספרות חובביםSeonghwa akhirnya jatuh cinta juga sama si kesayangan semua dosen kampus, setelah sekian lama dijodoh-jodohin temen laknatnya. "Aduh, Hongjoong ganteng banget sih!" Warning! [ Boy love content. non!baku ] Don't read if you don't like it! × St...