33. Merebut Hati Btari

1.8K 212 32
                                    

"Jadi manusia tuh jangan banyak tingkah. Mending banyak langkah."
—Bagas Ganteng

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11.02 AM | Meja Makan

Bukan anak kosan namanya kalau nggak sering-sering makan mie. Biasanya sih yang sering makan mie seminggu hampir tiga kali itu Aldi, tapi entah kenapa sekarang Btari malah ikut-ikutan.

Akibat putus cinta kali ya.

Selain itu kayaknya Btari ketularan Aldi juga, habis setiap Aldi makan mie, cewek itu selalu ikut-ikutan. Entah ikut membuat mie atau ikut mencicipi mie milik Aldi sampai ludes.

Baskara
Bi, bukannya hari ini kamu ada kelas? Tapi tadi aku nanya temen kamu katanya hari ini kamu lagi gak ke kampus. Kenapa? Kamu sakit? Aku bawain obat ya. Kamu mau apa?

Btari
Maunya lo jauhin gue, bisa?

Baskara
Kamu kenapa sih, Bi? Kok berubah gini. Aku kan udah minta maaf, apa kurang?

Btari langsung meletakkan kembali ponselnya di meja, tanpa membalas pesan terakhir yang Baskara kirim tentunya. Terus-terusan meladeni Baskara bisa-bisa napsu makan Btari berkurang. Heran deh, sudah diputusin masih saja mengejar-ngejar Btari.

Salah siapa selingkuh.

"Nggak baik tau makan sambil cemberut," tegur Bima lalu ikut duduk di samping Btari, namun sebelumnya ia mengelus pelan kepala Btari.

"Kok lo ada di kosan? Nggak ada kelas?" tanya Btari, seingatnya sih Bima ada kelas hari ini. "Bolos ya lo?" tebak Btari.

Bima menggeleng, lalu berkata, "Males gue, mau nemenin cewek yang lagi patah hati aja."

"Siapa? Gue?"

Bima mengangguk.

"Sialan lo."

Bima langsung terkekeh melihat Btari yang langsung emosi. Tangannya mengambil alih mangkuk mie yang ada di hadapan Btari. Dengan cepat cowok itu langsung melahap mie Btari yang tinggal tersisa sedikit.

"Ih, kok lo makan sisaan gue sih, Bim?" tanya Btari.

"Emang kenapa?" tanya balik Bima. "Nggak najis ini."

"Ya bukan gitu," jawab Btari. "Itu kan bekas gue, tinggal dikit lagi. Nggak jijik apa lo?"

Bima menggeleng dengan mulut yang masih sibuk mengunyah. "Nggak, itung-itung latihan. Kalau kita nikah nanti gue bakal sering nih makan sisaan lo," ucap Bima yang kalau ngomong suka enteng bener.

Bener deh, Btari langsung bengong. Ini Bima kenapa sih. Btari nggak paham dengan jalan pikir Bima. Gimana coba kalau Btari sampai baper. Apa Bima mau tanggung jawab?

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang