18. Cowok Kenapa Sih?

1.6K 226 47
                                    

"Cowok tuh punya masalah hidup apa sih? Bilang nggak suka tapi terus aja kasih harapan. Jadi sebenernya dia suka atau nggak?"
—Azalea

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9.00 AM | Kantin FEB

"Ta, Genta, Genta, hoeyy!!" seru Kavin saat melihat Genta sedang duduk di kantin sendirian.

Dasar manusia jomblo.

"Berisik bego," kesal Genta menoyor kepala Kavin hingga cowok itu sedikit oleng.

Kalau boleh jujur, Genta lebih suka Kavin dalam mode diam daripada Kavin dalam mode aktif. Soalnya Kavin kalau udah aktif suka malu-maluin. Seperti tadi contohnya, Kavin manggil Genta dengan nada kalau penyanyi dangdut lagi manggung.

"Sendirian aja lo?"

Genta berdecak. "Nggak liat gue bareng sepuluh tuyul di sini?"

"Heh!"

"Lagian lo, udah tau gue lagi sendiri malah nanya. Waras lo?" ujar Genta yang entah kenapa semakin terasa ngegas. "Mau ngapain sih?!"

Kening Kavin berkerut. Genta kenapa? Udah kayak cewek lagi kedatangan tamu marah-marah terus. Jadinya pengen Kavin guyur pakai es jeruk yang ada di depan Genta saja.

"Gue diusir dosen gara-gara telat. Padahal hari ini gue ada presentasi kelompok."

Pantas, nggak heran sih kalau tiba-tiba Genta jadi ngegas begini. Genta itu nggak akan mungkin ngegas tiba-tiba kalau nggak ada penyebabnya. Genta yang malang. Lagipula tumben sekali Genta telat, biasanya dia selalu datang ke kampus 15 menit sebelum kelas dimulai.

Maklum, mahasiswa sok rajin. Kavin ini daritadi julid terus kerjaannya.

"Tadi pagi lo abis ngapain dulu?" kepo Kavin. Pertama kali nih Genta telat seperti ini.

"Abis anter Lia ke Fakultas Teknik mau ketemu sama mentor ospek dia pas maba."

What the f—. Wah Genta sampai segininya untuk Lia. Secinta-cintanya Kavin pada Rira, Kavin nggak mungkin tuh berkorban sampai segininya. Apalagi sampai nggak masuk kelas terus nggak dapat nilai presentasi.

"Lo secinta itu sama Lia?" Kavin dodol, jelas iya masih saja nanya. Kalau nggak secinta itu nggak mungkin nih Genta duduk di kantin seperti sekarang.

Genta mengangguk lemah lalu menyeruput es jeruk langsung dari gelasnya.

"Perlu gue bantu?" tawar Kavin, mungkin urusan percintaan Genta akan sedikit lebih mudah setelah dibantu Kavin.

"Mau bantu apa lo? Abisin nih es jeruk? Nggak usah gue masih haus."

"Bukan bego, maksud gue bantu lo buat deket sama Lia," jawab Kavin ikut ngegas setelah menggeplak kepala Genta. "Eh, salah udah deket ya. Maksudnya bantu lo supaya cepet jadi pacar Lia."

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang