05. Bima Brengsek, Kasian Kavin

3.5K 354 24
                                    

"Lo cantik, tapi akan lebih cantik kalau pacaran sama gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo cantik, tapi akan lebih cantik kalau pacaran sama gue."

—Bima, buaya senior

-𝓚𝓸𝓼𝓪𝓷 𝓑𝓮𝓷𝓾𝓪-

Empat hari setelah kejadian banjir air mata yang membuat suasana kosan menjadi sedikit agak canggung, tampaknya hari ini suasana di Kosan Benua sudah kembali normal. Terlihat dari Lea yang sudah mengomeli Galang karena lagi-lagi laki-laki yang sekarang ini hanya memakai kolor hitam tanpa baju itu tidak mencuci piring setelah selesai makan. Jelas, itu melanggar peraturan nomor 5 di Kosan Benua yang berbunyi, semua orang yang sudah makan wajib mencuci piring.

Masih tetap mengomel, Lea mulai mencuci piring bekas Galang. Menyuruh manusia itu untuk mencuci piring? Tidak akan didengar. Galang ini kebiasaan buruknya memang banyak sekali, sampai-sampai Lea bingung apa seorang Galang Faza Maheswara niat menjadi manusia atau tidak.

"Mending lo jadi buah-buahan aja deh Lang, hidup lo kebanyakan males,"  omel Lea.

“Ogah, nanti gue dimakan sama lo.” Galang masih saja menjawab ucapan Lea. “Vin, nanti malem gue pinjem motor ya, mau anter Btari ke supermarket.”

Iya, sejak tadi Kavin memang ada di dapur bersama Lea dan Galang, tentu saja sekalian menonton keributan antar keduanya. Laki-laki yang berkuliah di jurusan Ekonomi Pembangunan bersama Bima itu sudah biasa melihat keributan antara Lea dan Galang. Awalnya Kavin sedikit agak menyesal karena mengekos di Kosan Benua, tapi lama-kelamaan seru juga melihat keributan setiap hari.

"Enggak kuliah, Vin?" tanya Rira baru saja tiba di dapur. Perempuan itu berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu dan ikut duduk di meja makan bersama Kavin dan Galang.

“Anjir, Kavin doang yang ditanya. Padahal ada gue juga di sini. Parah banget lo, Ra,” cerocos Galang tidak terima.

“Penting amat nanya lo,” timpal Lea yang masih mencuci piring.

Kavin menggeleng. "Enggak, lagi nggak ada kelas gue hari ini."

“Dih anjir gue dikacangin. Ya, saran gue cepet-cepet dah lo cuci piring. Jangan ganggu orang lagi PDKT-an,” ujar Galang langsung pergi dari dapur.

Akhirnya Galang pergi juga, sekarang Kavin bisa bebas menatap Rira yang duduk di seberangnya sedang meminum susu sambil mengangguk-anggukan kepala. Menggemaskan. Rira selalu terlihat menggemaskan di mata Kavin, sampai-sampai rasanya Kavin ingin memiliki perempuan itu. Andai Kavin bisa lebih cepat sedikit, mungkin saat ini Rira tidak berpacaran dengan Raja, tapi dengan dirinya.

Memang ya, lambat sedikit, tikungan lawan semakin tajam.

Berawal dari satu kelompok saat ospek dan sering pulang bersama menggunakan bus, Kavin mulai menyukai Rira—perempuan dari jurusan Ilmu Komunikasi yang ternyata satu kompleks dengan Kavin.

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang