49. Lagi?

1.4K 203 51
                                    

"Jatuh cinta itu menyakitkan, terlebih jatuh cinta sama lo."
—Btari Afabia

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3.02 PM | Teras Benua

"Hidup itu nggak melulu tentang pacaran. Jangan menggantungkan kebahagiaan lo pada sebuah hubungan. Tanpa pasangan lo bisa bahagia, karena bahagia itu tanggungjawab masing-masing."

Karin masih ingat betul pesan yang pernah Aldi berikan untuknya. Pesan dari Aldi mampu menyadarkan Karin, bahwa ia bisa menemukan kebahagiaannya sendiri meski tanpa pasangan.

Menyandang status jomblo di tengah-tengah lingkungan yang memiliki pacar adalah sebuah keharusan memang sulit bagi Karin. Tapi untuk kali ini Karin sudah tidak terlalu mempedulikannya lagi. Toh dengan memiliki pasangan tidak menjamin kebahagiaan Karin.

"Hayo... Ngelamunin siapa sih lo, Kak?" tegur Sheerin mengagetkan Karin yang sedang duduk di teras depan.

"Kak Aldi nggak usah lo galauin. Kalau jodoh nggak akan kemana."

Karin membulatkan matanya. Sepupunya ini kalau bicara memang suka sembarangan. Menggalaukan Aldi katanya? Ya, sedikit sih.

"Anak kecil nggak usah ikut campur masalah orang dewasa ya," cibir Karin.

"Kak Aldi pernah bilang ke gue, katanya lo itu baik, cantik, dan galak makanya Kak Aldi pernah suka sama lo..."

"Dulu dia sempet pengen nembak lo, tapi temennya keburu nembak lo duluan. Gagal deh. Kata Kak Aldi gue suruh jagain lo dari cowok-cowok yang dateng cuma nyakitin lo doang. Katanya lo berhak dapet yang terbaik, Kak," tutur Sheerin menceritakan kembali obrolannya bersama Aldi dua hari yang lalu.

Karin terdiam sejenak, tidak tahu harus berkata apa.

"Kak lo tahu nggak sih, meskipun dua insan sama-sama jatuh cinta tapi ada kalanya mereka tidak bisa bersama," kata Sheerin.

"Aldi marah banget sama gue tapi dia masih tetep aja bahas gue sama orang lain," bingung Karin.

"Semarah-marahnya Kak Aldi sama lo, dia tetep peduli banget sama lo, Kak."

"Harusnya dulu gue lebih peka ya Rin sama perasaan Aldi," lirih Karin tentunya dengan penyesalan yang tiba-tiba datang kembali. "Andai gue bisa lebih peka pasti gue sekarang udah bahagia karena pacaran sama Aldi."

Sheerin menggeleng sambil menatap kakak sepupunya itu. "Bisa iya, bisa juga nggak. Bahagia nggak ada yang tahu, Kak. Bukannya mau suudzon tapi siapa tau walaupun pacaran sama Aldi lo juga nggak bahagia."

Karin menghela napasnya pelan. Mata sipitnya itu kini menatap ke arah gerbang yang terbuka lebar. Jika sudah membahas tentang Aldi hatinya kembali menjadi tidak karuan. Ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan di hati Karin saat menyinggung hal-hal tentang Aldi.

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang