04. Banjir Air Mata

3.7K 362 33
                                    

"Kalau nggak bisa bikin bahagia orang, seenggaknya jangan bikin dia sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau nggak bisa bikin bahagia orang, seenggaknya jangan bikin dia sedih."

-Aldinata, Anak baik bin soleh

-𝓚𝓸𝓼𝓪𝓷 𝓑𝓮𝓷𝓾𝓪-

Mau tahu tidak apa yang selalu jadi sumber masalah dari setiap masalah di Kosan Benua? Perbuatan Galang, itu jawabannya. Jangan pernah membiarkan Galang bertingkah di luar pengawasan Lea, kalau kalian tidak mau terkena batunya. Seperti sekarang ini, gara-gara Galang yang sok ngide sewa kambing untuk memakani rumput saat kerja bakti kemarin, Lea menjadi marah-marah, bukan hanya Lea, tapi Karin juga.

Bagaimana tidak marah, rumput liar memang dimakan habis, tapi bunga-bunga yang ada di halaman belakang juga dimakan habis oleh kambing gembul itu. Parahnya, bunga-bunga di taman belakang baru dibeli saat Lea dan Karin tiba di kosan.

Rasa ingin memaki-maki Galang langsung meningkat tajam.

"Ya gimana dong, maaf, Ya," cicit Galang, laki-laki itu terus menunduk, takut melihat muka galak Lea dan Karin. “Gue juga enggak tahu kalau itu kambing bakal makanin bunga lo.”

Sementara Bagas yang kemarin berperan sebagai partner kerja bakti Galang hanya bisa diam, lagi-lagi ia ikut terseret karena perbuatan Galang. Beberapa menit yang lalu, Bagas baru saja pulang, tapi sudah diseret oleh Karin untuk ikut duduk bersama Galang di ruang televisi. Bagas bingung, kenapa di setiap ada keributan, Bagas selalu ada di sana.

"Lo pikir maaf bisa balikin semua bunga-bunga itu?" marah Lea, berkacak pinggang. Mata perempuan itu tidak henti-hentinya menatap tajam Galang.

"Gue ganti, besok gue beliin lagi yang baru," pungkas Galang. Satu-satunya jalan untuk mengakhiri perdebatan ini adalah mengganti semua bunga-bunga Lea dan Karin.

"Lagian lo enggak harusnya semarah ini kali, Ya. Cuma bunga gitu doang, masih banyak Abang-Abang yang jual di pinggir jalan."

Shit!! Galang salah berbicara. Ia lupa, bukan seperti itu caranya menyelesaikan masalah dengan Lea. Perempuan itu tidak suka jika ada orang yang menganggap remeh sesuatu.

"Lo jadi manusia terlalu menggampangkan sesuatu ya, Lang? Gue tahu lo banyak duit, tapi enggak semua hal bisa lo selesaikan dengan uang," sinis Lea.

"Terus gue harus apa lagi? Gue minta maaf lo masih marah, mau gue ganti, lo semakin marah," tanya Galang frustrasi sendiri. Ia mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

"Dimana-mana cewek itu memang ribet," celetuk Galang.

"Lang," tegur Bagas. Ini Galang tidak capek apa ya memancing emosi Lea terus-terusan? Bagas saja yang sedari tadi mejadi tim nyimak lelah dengan kelakuan Galang.

"Sebenernya enggak ribet sih, cukup lo ngertiin, udah masalah kelar," sarkas Karin turut bicara setelah sejak tadi memilih untuk diam.

"Mau dimengerti, tapi enggak mau ngertiin balik. Cewek gitu bukan?"

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang