19. Kalau Cinta, Kejar Dong!!

1.9K 228 36
                                    

"Kalau lo memutuskan buat jatuh cinta sama seseorang, artinya lo juga harus siap buat sakit hati suatu saat nanti."
—Bima

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12.05 PM | Teras Benua

Aldi paling benci yang namanya kelas sore, soalnya kalau ada kelas sore pasti dari pagi sampai siang Aldi gabut di kosan. Mau nunggu kelas di sekret, malas. Pasti banyak anak-anak himpunan juga di sana. Aldi paling benci keramaian. Bikin pusing katanya.

Apalagi kalau sudah bahas masalah proker, mau menghilang saja rasanya. Kan, hidup Aldi bukan cuma untuk mengurusi proker saja.

Ditemani secangkir kopi yang dibuat setengah jam yang lalu dan sebatang rokok Aldi duduk anteng di teras rumah. Panas sih duduk di teras siang hari begini, tapi kalau terus di dalam sumpek juga. Apalagi kosan lagi sepi.

"Lah, udah balik aja. Bukannya tadi baru berangkat?" heran Aldi saat motor Bagas memasuki pekarangan kosan. Seingat Aldi, Bagas baru pergi sepuluh menit yang lalu bersama Btari, tapi anak itu sudah pulang saja. Tanpa Btari pastinya.

Bagas melepas helm fullface hitamnya dan meletakkan helm tersebut di kaca spion motor.

"Dosennya nggak masuk. Ngabis-ngabisin bensin gue aja," dumel Bagas turun dari motornya lalu ikut duduk di teras.

"Terus Btari mana?"

"Kayak nggak tau dia aja lo."

Aldi terkekeh. Pasti sedang bucin-bucinan dengan Baskara sih. Sedetik kemudian kekehan Aldi langsung lenyap begitu saja saat ingat kejadian di dapur dua hari yang lalu. Saat Baskara sedang mengobrol bersama dengan Karin. Aldi mendengar semua yang Baskara katakan pada Karin, dan Aldi juga melihat bagaimana Karin risih dengan Baskara.

Sebenarnya Aldi ingin memberitahu Btari tentang apa yang dilihatnya, tapi Aldi tahu Btari pasti tidak akan percaya begitu saja. Aldi sangat menyesal waktu itu tidak sengaja melewati dapur dan menguping obrolan Karin dan Baskara.

"Kok lo bengong sih anjir?! Gue ngomong panjang lebar juga daritadi," kesal Bagas mendorong bahu Aldi hingga cowok itu hampir tersungkur ke depan.

Kuat juga tenaga Bagas.

"Kalau misalnya tiba-tiba gue bilang cewek lo selingkuh. Apa lo bakal percaya sama gue?"

Kening Bagas mengerut.

"Ngapain lo nanya begitu?" tanya Bagas menatap curiga Aldi. Kalau yang Aldi bicarakan itu Metta, sebenarnya Bagas bodo amat sih, malah bakal sujud syukur kali dia.

"Jawab bego, cepetan."

Bagas berdecak sebal. Sudah nanya tidak jelas, terus ngegas lagi. Aldi ini memang jenis manusia yang tidak tahu diri memang. Untung teman, coba kalau bukan, sudah Bagas julidin Aldi habis-habisan.

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang