"Jangan sok jadi pakar patah hati kalau lo sendiri belum pernah ngerasainnya." —Galang Faza
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2.34 PM | Kedai Boba
"Nggak usah bingung gimana cara bilangnya ke gue, Rin," kata Btari mengalihkan topik pembicaraan mereka. "Bilang aja sama gue lo masih suka Baskara dan kalian baru jadian."
Mata Karin langsung terbelak. Darimana Btari tahu? Apa ini alasan Btari tiba-tiba saja mengajak Karin makan berdua di luar.
"Bi,"
Tanpa diduga Btari langsung tersenyum, tapi tidak cukup untuk menutupi hatinya yang sedang terluka. "Gue nggak apa-apa kok, Rin. Serius deh."
Detik itu juga Karin langsung menggenggam tangan Btari, seharusnya Karin sadar, sekeras apapun Baskara meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja, pada akhrinya perbuatan mereka akan ketahuan juga.
"Yasha sayang banget lho sama lo." Btari semakin membuat Karin tidak enak hati. "Kenapa lo berani lepasin dia demi Baskara? Dia bisa selingkuhin gue, nggak menutup kemungkinan juga dia bisa selingkuhin lo."
Karin menggenggam tangan Btari, memohon untuk memaafkannya sekali ini saja. Terlebih ia tidak mau sampai Btari mengatakan hal ini kepada Yasha.
"Gue mohon Bi, jangan kasih tau Yasha," mohon Karin dengan mata berkaca-kaca.
Btari tertawa kecil, drama macam apa ini. Jadi menurut Karin cukup Btari saja yang merasakan sakit hati, cewek itu tidak boleh?"
"Ya, nggak adil dong, Rin. Masa hubungan gue aja yang hancur," balas Btari membuat Karin merinding. Setahu Karin, Btari tidak pernah main-main dengan ucapannya. "Yasha kurang apa coba? Kok tega sih lo selingkuhin dia."
"Bi, tolong. Gue janji abis ini bakal putusin Baskara."
"Buat apa? Toh, gue udah putus sama dia."
Lagi-lagi mata Karin dibuat terbelak, secepat itu Baskara dengan Btari putus? Terus bagaimana nasib hubungannya dengan Yasha? Karin belum siap kehilangan Yasha.
"Nggak usah terlalu mikirin Yasha. Gue tau semua ini dari Yasha kok, dia udah curiga sama lo," ungkap Btari. "Gue kira selama ini lo udah bisa lupain Baskara, ternyata belum juga ya. Kenapa nggak bilang dari awal kalau masih suka sama Baskara, tau gitu gue nggak pacaran deh sama dia. Pacaran juga dianya nggak bener-bener cinta sama gue."
Jangan bermain-main dengan mantan kalau tidak ingin menderita. Sekarang Karin paham dengan kalimat itu. Karin terlalu gegabah membiarkan Baskara masuk ke dalam hidupnya. Karin sudah hampir mendapatkan semua yang ia mau, pacar yang baik, teman-teman yang menyenangkan, namun semuanya seketika direbut paksa saat Baskara kembali ke kehidupannya.
"Gue minta maaf, Bi. Gue nggak bermaksud, tapi disaat gue udah mulai lupa sama Baskara dia masuk lagi di hidup gue dan minta gue buat balik sama dia."
