08. Si Teteh Ganjen

2.4K 270 10
                                    

"Jangan merasa cowok kalau lo belum diganggu si Teteh Ganjen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan merasa cowok kalau lo belum diganggu si Teteh Ganjen."
—Aldi, Kang Rapat

-𝓚𝓸𝓼𝓪𝓷 𝓑𝓮𝓷𝓾𝓪-

Malam minggu itu waktunya anak muda di mabuk asmara, lagu Cherrybelle bilang sih gitu. Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk Galang, sebab dia masih jomblo sampai sekarang. Bukan Galang tidak laku lho ya, hanya belum bertemu yang tepat saja.

Jomblo? Enggak masalah, yang penting selalu bahagia.

"Mau rapat atau ngapel ke rumah pacar nih?" goda Galang saat melihat Aldi berjalan melewatinya dengan setelan yang rapi dan tentunya wangi.

Langkah Aldi terhenti, lalu menatap malas Galang yang sedang menonton TV sambil memakan ciki dengan satu kaki terangkat ke sofa. Persis bapak-bapak sedang makan di warteg.

Ini bocah satu memang keponya kebangetan.

"Mau rapat. Kenapa mau ikut?"

"Ogah," tolak Galang mentah-mentah. "Malem minggu itu ngapelin pacar kali, bukan rapat."

"Ngaca bego, apa perlu gue ganti kaca di kamar lo?” sahut Karin tiba-tiba saja muncul dari arah belakang sambil membawa secangkir cokelat panas yang baru saja ia buat.

“Lo juga malem minggu sana jalan bareng pacar, bukan malah nonton gosip sambil koloran mulu,” lanjutnya.

"Nyamber aja lo udah kayak tegangan listrik."

"Ribut terosss!!!" cibir Aldi, malas kalau Karin dan Galang sudah disatukan. "Gue rapat dulu, pintu jangan dikunci sebelum gue balik."

Begitu Aldi menghilang dari balik pintu, Galang dan Karin langsung anteng menonton sinetron Ikatan Cinta—sinetron kesayangan emak-emak. Jangan salah, anak Kosan Benua masih suka sekali menonton sinetron, kalau kata Kavin sinetron itu pemersatu anak Kosan Benua.

Biasanya malam-malam seperti ini geng julid selalu sudah duduk melingkar di ruang televisi lantai satu. Galang, Btari, Karin, Bagas, dan Lea setiap malamnya tidak pernah kehabisan bahan gibahan, selalu saja ada yang dibahas. Namun, karena Btari dan Bagas sedang pulang mereka tinggal menunggu Lea saja.

Meski hanya bertiga, pergibahan harus tetap berjalan. Enggak gibah itu enggak asik, bikin tenggorokan kering.

Gibah itu enak, cuma dosanya aja yang enggak enak

“Udah siap aja nih gue liat-liat,” seru Lea yang baru saja muncul dan ikut bergabung bersama Karin dan Galang. “Tapi hari ini gue enggak dapet gosip apa-apa nih, lagi pada puyeng sama tugas temen-temen guenya.”

"Gimana kalau gibahin lo aja, Rin," usul Galang menoleh ke arah Karin sambil senyum-senyum tidak jelas. “Kali-kali tukang gibah digibahin. Iya enggak, Ya?” tanyanya.

Gibah bareng Galang itu jangan naggung-nanggung, mending sekalian tukang gibahnya digibahin juga.

Kepala Lea langsung mengangguk, pertanda setuju. Yang penting gibah Lea sih setuju-setuju saja. Sudah lama juga tidak membicarakan Karin, terakhir bahas hubungan Karin dengan Baskara. Iya, Baskara yang sekarang jadi pacar kesayangannya Btari.

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang