37. Masih Belum Akur

1.9K 201 25
                                    

"Sok-sokan minta maaf tapi gak tau salahnya apa."
—Bagas, kang nguping

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8.00 AM | Dapur Benua

Lia pikir hubungannya dengan Dira akan membaik dalam waktu dekat, ternyata ia salah, bahkan setiap harinya Dira semakin menjauh darinya. Lia memang marah pada Dira, sangat marah. Tapi, bagaimana pun juga Dira itu teman pertama Lia waktu SMA dulu, makanya tak mudah bagi Lia bertengkar dengan Dira seperti ini.

Tipe pertemanan Lia dan Dira itu tipe yang jarang sekali bertengkar, kalau pun bertengkar tidak dalam waktu yang lama.

"Genta mana, Li? Tumben gak barengan?" tanya Kavin yang baru saja tiba di dapur bersama Bagas dan Galang.

"Tadi pagi ke kampus, ada urusan katanya," jawab Lia.

Kavin mengangguk-anggukan kepala. Baru saja dia duduk di meja makan, namun fokusnya beralih pada Dira yang sedang sarapan di meja bar sendiri. Padahal di meja makan masih banyak tempat.

"Dir lo ngapain sih makan di sana sendirian? Udah kayak gak punya temen aja lo," ujar Bagas. "Alergi gabung sama kita lo?"

Dira mengangkat kepala, menatap Bagas tidak minat lalu kembali menghabiskan sarapannya. Malas sekali membuang-buang energi untuk bertengkar dengan Bagas pagi-pagi begini.

Sejujurnya Dira berniat untuk berhenti mengekost di sini. Tapi karena ia sudah sewa selama setahun, rasanya sayang untuk pergi sekarang. Terlebih keuangannya sedang tidak stabil. Berat sih masih tetap bertahan di Kosan Benua, tapi Dira bisa apa.

"Mampus dikacangin," cibir Galang menertawakan Bagas. Ini pertama kalinya Bagas tidak dihiraukan oleh Dira. "Kayanya dia benci lo sampe tulang-tulangnya deh."

Kalau bukan teman, sudah Bagas sumpal mulut Galang pakai apel di hadapannya. Bagas sedikit malu sih dikacangi oleh Dira, tapi sekaligus emosi juga. Berani-beraninya cewek itu mendiamkan Bagas.

Terdengar helaan napas dari mulut Dira saat ia melihat penghuni dapur bertambah banyak. Sudah ada Lea dan Karin yang duduk di meja makan sekarang.

"Lah, Dira kenapa di sana?" bingung Lea melihat Dira yang tidak bergabung di meja makan. "Makan bareng-bareng lebih enak lho, Dir."

Dira diam. Masih tetap tidak mau bersuara.

"Percuma lo ngomong sama dia, gak akan dijawab. Gue aja dikacangin," dumel Bagas yang masih tidak terima.

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang