43. Zona Galau

1.8K 219 28
                                    

"Namanya juga cinta, kadang bisa bikin orang kehilangan jati diri."
Kaviandra

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10.15 AM | Halaman Belakang

"Lea mau makan!!"

"Ya, bantuin cuci piring yuk!"

"Ya, anak-anak berisik tuh. Gue jadi nggak konsen nih belajar buat kuis besok. Marahin sana."

Sambil menatap ke arah kolam renang yang kini mulai banyak daun yang mengambang di atas air, Lea tersenyum getir. Suasana di Kosan Benua sudah mulai banyak berubah sekarang.

Meski tetap ramai, namun Lea merasa Kosan Benua sudah tidak sehangat dulu. Yang Lea takut kan hanya satu sekarang, takut teman-temannya satu persatu pergi meninggalkan Kosan Benua.

Kalau boleh jujur, Lea tidak siap.

Lea masih ingin bersama mereka. Bergosip, makan bersama, masak-masak, atau sekadar menghabiskan waktu bersama di gazebo atau di teras sambil mengobrolkan hal-hal yang tidak penting.

Meski terkadang menyebalkan, kehadiran mereka yang paling Lea rindukan saat sedang di rumah.

"Ada apakah gerangan Ibunda melamun sendirian disini," seru Galang entah kapan datangnya tiba-tiba sudah berdiri di depan Lea saja. "Sini-sini Aa Galang siap mendengarkan segala kegalauan Dek Lea."

Sambil menepuk-nepuk pundak sebelah kanannya, Galang duduk di samping Lea. Cowok itu sedikit memiringkan pundaknya, memberi kode pada Lea agar dia bersandar di pundak Galang.

"Apa sih, Lang," kesal Lea memukul pundak Galang keras. Kalau kata Galang, Lea ini definisi tidak tahu diuntung.

"Lagi galau kan lo?"

"Nggak."

"Ya,"

"Lang,"

Galang menghembuskan napasnya pelan. Jangan heran, gengsi Lea itu memang sudah level akut. Jadi begitu deh, sudah jelas-jelas dia galau tapi tidak mau mengakui. Padahal galau itu manusiawi.

"Lo kangen gosip bareng atau gak kerja bakti bareng nggak sih, Lang?" tanya Lea tiba-tiba.

"Bukan kangen itu kali, tapi kangen sama gue."

Lea diam. Malas menanggapi Galang yang selalu bergurau. Lea sedang malas bercanda saat ini, hatinya sedang gelisah tidak karuan. Selalu mengkhawatirkan apa yang belum terjadi.

"Gue juga kangen, Ya." Setelah sekian lama membungkam mulutnya, Galang tiba-tiba bersuara.

"Kangen gelut sama anak-anak, kangen makan bareng, kangen ngobrol bareng, pokoknya kangen semua hal yang sering kita lakuin bareng-bareng," lanjutnya lagi.

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang