50. Pergi

1.3K 175 21
                                    

"Dari banyaknya orang yang jatuh cinta, kita tidak tahu semesta akan menyatukan hati yang mana."
—Kavin

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7.15 AM | Dapur

Kavin menatap kosong ke arah dapur. Biasanya pagi-pagi seperti ini di dapur selalu terjadi kerusuhan. Lia yang masak bersama Genta, Lea yang tidak henti-hentinya mengomel, Btari, Kale, dan Bagas yang sibuk makan, Bima dan Aldi yang selalu berisik saat mandi di kamar mandi dekat dapur, Raja dan Rira yang menyempatkan bucin saat menunggu makanan matang, Karin dan Sheerin yang sibuk sendiri dengan ponselnya, Nina yang selalu terburu-buru saat keluar kamar, dan tidak lupa Galang yang selalu merecoki setiap orang alias si pemancing keributan.

Entah sampai kapan Kosan Benua akan seperti ini, Kavin sungguh merindukan kegiatan-kegiatan bersama anak-anak Kosan Benua.

Rindu kerusuhannya, rindu kebersamaannya, atau mungkin rindu manusia-manusia yang ada di dalamnya?

Pagi ini hati Kavin sedang gundah, ia sungguh ingin semuanya kembali seperti semula. Apa bisa?

"Sekarang harus udah biasa begitu ke dapur pagi-pagi tapi masih sepi." Rira yang baru saja datang dengan dua bungkus nasi uduk di tangannya.

Kavin menoleh ke samping, mendapati Rira yang sudah duduk di sampingnya.

"Dari pada pagi-pagi udah sedih-sedihan kayak gini mending makan nasi uduk dulu nih." Rira menyodorkan sebungkus nasi uduk yang baru saja dibelinya. "Sedih juga kan butuh tenaga."

Agak sedikit membingungkan juga dengan Rira yang pagi-pagi seperti ini sudah membawa-bawa bungkusan nasi uduk. Biasanya jam segini Rira masih di kamar, masih terlelap dalam mimpi kalau sedang ada kelas siang.

"Beli nasi uduk sama siapa?" tanya Kavin penasaran.

"Btari sama Lea," jawab Rira.

Sekitar pukul setengah tujuh tadi Btari dan Lea sangat rusuh mengetuk-ngetuk pintu kamar Rira. Awalnya Rira pikir ada kebakaran atau yang lainya. Tahunya kedua anak manusia itu pagi-pagi sudah ngidam makan nasi uduk, katanya karena tidak mau membeli uduk berdua saja akhirnya mereka mengajak Rira. Kenapa tidak yang lain? Soalnya Karin, Sheerin, dan Nina maunya menitip saja. Dira? Tidak yakin juga mengajaknya.

Dengan masih setengah ngantuk dan tidak cuci muka sama sekali Rira langsung pergi ke warung nasi uduk di ujung kompleks. Lumayan jauh, tapi untungnya masih tidak banyak orang berkeliaran. Kalau sampai Rira bertemu banyak orang apalagi anak muda, sudah malu betul Rira, habis mukanya masih muka bantal dan masih memakai baju tidur.

"Terus mereka sekarang pada kemana?" tanya Kavin tidak melihat kemuncul Btari, Lea, ataupun yang lainnya.

"Btari sama Lea habis makan langsung masuk kamar. Kalau yang lainnya kayaknya belum pada bangun."

Kosan BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang