3. Cahaya

3 2 0
                                    

Aku masih mengingat semuanya, masih mengingat segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku masih mengingat semuanya, masih mengingat segalanya.

Tentang kesepian yang menggila, rasa sakit yang tidak tahu kapan masa kadaluarsanya, dan kekhawatiran akan masa depan.

Siapa yang membuat semua perasaan kalut?

Siapa yang mengizinkan rasa-rasa sulit itu terus berkuasa dan sulit untuk surut?

Aku masih mengingat segalanya, masih mengingat semuanya.

Kapan kecemasan itu datang menyerang atau kesedihan yang terus saja datang.

Mencoba bangun terasa sulit, mencerna kata-kata yang kian melilit.

Langit-langit kamar terus jatuh...

Menimpa wajah dan jiwaku yang semakin rapuh.

Tidak ada kata-kata yang tepat

Untuk menggambarkan situasi gelap di hari yang semakin terang

Cahaya, aku butuh cahaya

Dia ada di mana-mana, namun mustahil masuk ke celah terkecil di dalam diriku

Entah aku yang tidak membiarkannya masuk atau mereka memang tak sudi untuk meraup gelap di dalam benang yang kusut

Di mana pertolongan tuhan?

Aku mencarinya di segala penjuru ruangan

Tidak ku dapati di manapun selain di balik tirai

Ah, ternyata aku harus bangun

Setidaknya duduk di tepi kasur

Hanya sekedar menyadarkan diri bahwa malam tergelap sekalipun bisa berubah segila itu

Bahwa hari terang sekalipun bisa berganti secepat itu

Cahaya, aku butuh cahaya

...

Di dalam ruang gelap yang bisa ditembus cahaya

Lewat langit-langit atau jendela

Tuhan kirimkan penyelamat yang tidak pernah ku sadari kehadirannya

Sampai aku memutuskan pergi

Dan merusak diriku sendiri

Lagi dan lagi

Aku masih mengingat semuanya, segalanya...

Hari-hari di mana mati adalah pilihan favorit

Berharap ditolong tanpa perlu menjerit

Aku butuh cahaya

Tolong kembalikan dia

Tolong kirimkan pesan kepadanya

Entah lewat mana,

Lewat jendela juga tidak mengapa.



MONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang