Aku tidak pernah membencimu
Justru aku pernah menyukaimu
Aku tidak pernah membencimu
Justru aku pernah menceritakan mimpiku
Kamu tidak pernah membenci aku
Hanya bertindak selayaknya guru
Kamu tidak pernah membenci aku
Hanya berlagak menjadi hakim atas hidupku
Bukan salah siapapun, kamu ataupun aku
Mungkin memang harus begitu
Perasaanku harus habis dan hancur jadi debu
Kamu salah sangka, aku bukan gadis biasa
Kamu salah sangka, aku memiliki dunia
Kamu salah baca, aku bukan literatur mata kuliahmu saja
Kamu salah baca, aku bukan lahan praktek di koridor, kantor pribadi predator, atau ruang laborator
Aku anak yang jalannya ditutup, sayapnya dipatahkan, matanya ditutup, mulutnya dikunci, telinganya disumbat, perlahan mati di tempat yang salah, di dunia yang tidak seharusnya
Aku bukan gadis cantik yang pakai gincu mengkilap atau bedak dua lapis, melacur sana sini agar tidak disebut jomblo atau tidak laku, menangis ketika tidak jadi pusat perhatian, dan selalu berlaku seperti artis, queen b, anak hype, edgy, atau famous person yang kenyataannya TIDAK!
Aku bukan bagian dari itu semua
Kamu sudah salah kira
Aku menentukan ceritaku
Meskipun harus mati di jalan sendiri
Aku tidak bisa melukai orang yang ku cintai
Dan aku sangat mencintai ayahku, saat itu
Kata-katamu...
Aku mati dan sekarat
Nasihatmu...
Bagai sampah masyarakat
Aku tidak pernah bertanya
Tidak pernah berharap apa-apa
Tidak lagi bisa bersikap baik atau bijaksana
Di hadapanmu,
Aku hanya ingin menginjak kepalamu saja
Jadi hati-hati ketika kau bicara!