35. Menuju Tempatmu

1 1 0
                                    

Berhenti sebentar untuk mengambil gambar

Siapa tahu nanti jalan ini akan terus melebar

Siapa yang tahu siapa yang akan menggambar

Siapa yang bilang buah persik itu manis dan tidak hambar?

Terlalu terburu-buru...

Dunia bahkan tidak pantas melihat sesuatu yang begitu halus dan jujur

Tangan-tangan itu tidak pantas sepeser pun dari cerita yang dibuat-buat

Kesalahan terburuk abad ini.. mempercayai semua yang bisa dilihat

Entah baik atau buruk, dunia tidak peduli siapa yang akan jadi korban selanjutnya

Berbalik arah menujumu...

Pulang ke rumah itu luar biasa, tapi siapa yang tahu siapa yang ada

Ketika dunia melupakanmu, ku harap kamu selalu punya satu...

Satu orang yang tidak akan pernah meninggalkanmu saat jalanan ini ditutup suatu hari nanti

Jangan lupa, dulu ada perempuan secantik buah persik yang mati karena dibenci

Kenangan indah itu ada...

Tidak semua orang bisa percaya bahwa keberadaanmu hanya bisa dinikmati ketika kamu sudah tidak ada. Dia yang selalu bekerja sepenuh hati, tersenyum tanpa henti, wajahnya cantik seperti peri di atas lapisan air kolam tersiram mentari. Di manapun sekarang dia berada, semoga langitku selalu terisi cerita sedih di malam dia pergi. Memang itu biru, terang tidak kelabu. Siapa yang tahu, kekuatan bertahan melawan kematian begitu keras suaranya, memekakkan telinga, dan lantang berteriak..

"Aku juga masih ingin di sana!"

"Aku juga masih ingin di sana!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang