Berhenti sebentar untuk mengambil gambar
Siapa tahu nanti jalan ini akan terus melebar
Siapa yang tahu siapa yang akan menggambar
Siapa yang bilang buah persik itu manis dan tidak hambar?
Terlalu terburu-buru...
Dunia bahkan tidak pantas melihat sesuatu yang begitu halus dan jujur
Tangan-tangan itu tidak pantas sepeser pun dari cerita yang dibuat-buat
Kesalahan terburuk abad ini.. mempercayai semua yang bisa dilihat
Entah baik atau buruk, dunia tidak peduli siapa yang akan jadi korban selanjutnya
Berbalik arah menujumu...
Pulang ke rumah itu luar biasa, tapi siapa yang tahu siapa yang ada
Ketika dunia melupakanmu, ku harap kamu selalu punya satu...
Satu orang yang tidak akan pernah meninggalkanmu saat jalanan ini ditutup suatu hari nanti
Jangan lupa, dulu ada perempuan secantik buah persik yang mati karena dibenci
Kenangan indah itu ada...
Tidak semua orang bisa percaya bahwa keberadaanmu hanya bisa dinikmati ketika kamu sudah tidak ada. Dia yang selalu bekerja sepenuh hati, tersenyum tanpa henti, wajahnya cantik seperti peri di atas lapisan air kolam tersiram mentari. Di manapun sekarang dia berada, semoga langitku selalu terisi cerita sedih di malam dia pergi. Memang itu biru, terang tidak kelabu. Siapa yang tahu, kekuatan bertahan melawan kematian begitu keras suaranya, memekakkan telinga, dan lantang berteriak..
"Aku juga masih ingin di sana!"