Aku masih mengingat hari itu,
Meski samar di mana tepatnya mereka berdiri
Suaranya masih terdengar hingga hari ini
Bagaimana caranya aku bertahan jika terus menerus ditahan?
Dia bilang, tidak akan ada gunanya jika mengulang lagi dari awal
Dia tidak pernah tahu dan tidak pernah mau tahu
Dia tidak peduli dan juga tidak pernah mau peduli
Dia hanya menghakimi apa yang dilihatnya
Hanya menilai apa yang ingin dilihat matanya
Bukan hanya sebelah mata, dia justru salah membaca
Situasiku tidak pernah lagi sama
Seperti kebanyakan anak atau yang pernah ditemuinya
Aku sudah terluka
Mati perlahan hanya untuk menyenangkan semua orang
Aku membiarkan diriku terluka
Hanya untuk menjaga segelintir orang tidah tahu diri
Bagaimana caranya aku bertahan jika harus terus menerus ditahan?
Dia bilang, percuma saja, buang-buang waktu
Dia tidak pernah bertanya dan tidak pernah mau untuk bertanya
Siapa yang peduli?
Hidup di dunia sulit luar biasa
Semua orang pembohong, tidak ada yang benar-benar peduli
Dan di hari itu...
Aku bertemu dia dengan warna aslinya
Dia lupa, aku bukan hanya sekedar mahasiswa
Tapi aku juga anak perempuan yang menjaga pernikahan orang tuanya
Apa aku terluka?
Hal biasa, aku sudah sangat terbiasa
Lalu bagaimana caranya aku bertahan jika terus terpenjara di titik penahanan?
Semua orang boleh bicara, aku cukup diam
Boleh aku tersenyum sambil menangis?
Boleh aku menangis sambil kesakitan?
Boleh aku kesakitan sambil sekarat sendirian?
Tidak ada yang pernah benar-benar tahu
Ini ceritaku, kamu tidak boleh berkata seperti itu
Ini jalanku dan kamu tidak pantas menilaiku
Nanti, jika kita bertemu lagi
Tolong, meminta maaflah!