BAB 9, TENTANG SACIA

7 2 2
                                    

            Tiga hari sudah seluruh team Venus Picture menghabiskan waktu di Bukit Bintang, dimana salah satu fila disini dijadikan lokasi shooting dari film yang kemungkinan besar akan menjadi film terbaik di era kebangkitan setelah pandemi. Tapi nanti dulu. Kita dari kemarin ngomongin film aja, tapi pada tahu nggak sih film sejenis apa yang akan tayang dan sedang dalam proses shooting ini? Nah ini dia sinopsisnya. Aku udah izin kok sama Bian, jadi boleh dibocorin ke kalian katanya.

SEBELUM TUJUH HARI

OLEH : ABIAN P

Kinanti (Sacia Calista), adalah seorang mahasiswa yang sedang terlibat sebuah penelitian dalam rangka tugas akhir kuliah, Bersama tiga orang temannya. Arsa (Ramadan Alif), Lia (Regina Priscilia), dan Safira (Novia Natasha). Mereka semua berencana akan pergi ke desa Kali Ireng, salah satu desa terpencil yang akan menjadi tempat observasi mereka akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan.

Karena mereka berangkat ke sana terlalu malam, walhasil mereka baru sampai disana pada pukul dua dini hari, dan mereka langsung ditempatkan di sebuah rumah yang persis berada di depan sungai bernama Sungai Hitam (yang disebut juga sebagai Kali Ireng). Awalnya semua berjalan dengan normal saja, mereka berinteraksi dengan warga desa, melakukan pendekatan, dan bahkan ikut berpartisipasi oleh kegiatan yang diadakan oleh warga setempat.

Tapi di hari ketiga, semuanya berubah. Masing-masing dari mereka mulai mengalami berbagai macam terror yang Sebagian besar tidak masuk di akal. Beberapa dari mereka percaya kalau ini adalah ulah dari makhluk halus, dan beberapa lainnya percaya bahwa ada semacam rahasia disini. Ada dua teori yang bertentangan disini. Mampukah mereka menyelamatkan diri dari apapun bentuk terror itu? Dan pastikan, mereka harus benar-benar selamat, sebelum tujuh hari...

Jadi itu dia synopsis film yang ditulis langsung oleh Bian. Jadi gimana? Merinding gak kalian? Oke, kita lanjut aja ke pelaksanaan shooting-nya.

***
Pagi hari, masih di tempat yang sama. Bian baru saja menyelesaikan sarapannya, kaget Ketika tiba-tiba bahunya ditepuk oleh seseorang. Dan Ketika ia menoleh, tampaklah disitu Sacia, menatapnya dengan ekspresi wajah menderita.

"Lho, Sacia, kamu kenapa?" tanyanya.

"Kak, tolong..." katanya lemah.

"Kamu kenapa, Cia?" tanyanya sekali lagi.

"A-Aku alergi dingin... Aku lupa bawa obat..." lirih gadis itu. Bian terpaksa menopang tubuh Sacia, khawatir ia langsung jatuh menyentuh tanah.

"Ya ampun Cia, G-Gimana ini?" Bian secara otomatis memeluk gadis muda itu. Ia begitu panik melihat keadaan Sacia yang melemah.

"Astaga kalian ngapain?" teriak Elang tiba-tiba, seraya meletakkan tas kameranya begitu saja di lahan berrumput, lalu memburu Abian yang terlihat seperti sedang berpelukan dengan Sacia.

"Nggak bang, ini dia..."

"Lepas!" seru Elang. Bian yang refleks segera melepaskan Sacia, sehingga gadis itu terbaring pasrah menyentuh tanah. Elang segera memanggil orang-orang Venus Picture agar segera memberikaan bantuan kepada Sacia. Sementara itu, ia menarik Bian ke tempat yang sepi dan memarahinya habis-habisan.

"Kenapa harus elo sih?" tanya Elang galak, seraya melepaskan cengkeramannya di tangan Bian.

"Ya nggak tau gue bang, orang dia langsung nyamperin... Mau gimana coba gue?"

"Emang bener-bener nggak ada orang lain apa disitu? Heh, inget man, lo udah punya istri!" seru Elang tertahan. Ia sebenernya ingin sekali berteriak-teriak kalau perlu memaki-maki Bian sekalian, biar dia sadar. Tapi ada beberapa hal yang akhirnya membuat dia mengurungkan niat tadi :

SALAH JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang