BAB 33, K-SPICY BUSINESS

1 0 0
                                    

                [Open PO, aneka sambal, ada sambal mercon, sambal cumi, sambal udang, murah Cuma 35 K aja per-toples. Ayooo segera pesan, nanti gak kebagian lho!] Kirana memasang foto aneka sambal yang ia buat beserta caption promosi. Sekarang, Kirana sudah beralih profesi, dari guru menjadi juru. Juru apa? Juru masak dong! Kan tadi dia posting tentang sambal dan bukan parfum. Gimana sih? *ok, lanjut.

Dengan modal dari tabungannya, Kirana memulai bisnis kulinernya yang diberi nama K- Spicy, karena ibu dua anak ini adalah penggila pedas.

[Kak, aku pesen yang sambel teri, open PO-nya kapan?] belum ada semenit, tiba-tiba chat dari salah satu pelanggannya datang.

[Dek cantik pesen berapa toples? Nanti biar langsung kakak buatkan.] balas Kirana ramah.

[Tiga, kak, soalnya mau ngirim ke saudara juga...] balas si pelanggan lagi.

[Wooo siap dek, Insya ALLAH besok ready ya...] balas Kirana lagi. Si pelanggan Cuma mengirim emot jempol sebagai tanda sepakat. Itu juga jadi tanda buat Kirana untuk menyimpan ponselnya dan kembali ke dapur.

"Andin, kakak mau ke pasar dulu ya, belanja. Ada pesanan nih," kata Kirana seraya mengambil kunci motor dari tempatnya.

"Widih, ada pesanan lagi ya kak?" tanya Andin seraya membantu Kirana, mengambilkan keranjang belanja.

"Iya nih alhamdulillah... Ini sekalian mau masak buat makan siang... Kamu mau dimasakin apa?" tanya Kirana.

"Udang enak tuh kak, udang dicabein sama sayur sop..." kata Andin.

"Boleh juga... Gavin juga request sayur sop telur puyuh ini... Ya udah kakak jalan ya, Ndin..." pamit Kirana seraya mencomot helm yang diberikan oleh Andin.

"Iya, kak, hati-hati." Kata Andin. Kirana mengangguk, dan lalu benar-benar pergi dengan kuda besi miliknya. Ngomong-ngomong, ini kuda besi bersejarah lho dari sebelum dia kenal Bian, hehehe.

***
[Bu guru cantik, apa kabar? Ini nomor Reina yang baru, di save ya bu. BTW, Ibu Fika bilang ke Reina kalau ibu jualan makanan? Wah Reina jadi pengin pesen...] sebuah chat langsung berada di paling atas di aplikasi WhatsApp milik Kirana. Ia tersenyum. Ini Reina, muridnya di SMP yang sempat nangis bombai gara-gara nggak mau dia berhenti ngajar. Tapi pada akhirnya, ia mengerti juga setelah diberi penjelasan oleh Kirana. Wanita itu segera pergi menuju kotak edit untuk membalas pesan dari Reina, mumpung lagi senggang, karena segala kerjaan dari mulai masak untuk makan siang hingga urusan per-sambel-an, semua udah beres.

[Halo, nak murid cantik... Iya ibu save nomor kamu ya... Wah kamu mau pesan apa nih? Yang baru ready sambel aja sayang...] kata Kirana. Tak lama kemudian, ada balasan lagi dari Reina.

[Bunda maunya sambel mercon dua, sama sambel cumi dua katanya, untuk diantar sore ini. Ada stock kan, bu?] Kirana dengan cepat mengetik balasan.

[Ada, ibu buat banyak hari ini... Siap nanti sore ibu antar ya. Masih sama kan alamatnya?]

[Masih, bu. Makasih banyak ya, nanti kita sambung lagi, bunda udah datang untuk jemput Reina. Dah ibu cantik, assalamu'alaikum...]

[Waalaikum salam, Reina, hati-hati...] Kirana membalas pesan gadis SMP itu dengan hati berbinar. Sudah dua minggu ia tidak mengajar lagi di sekolah, dan muridnya masih saja sering menghubungi dan merinduinya. Emang susah hilang dari ingatan sih guru cantik kita ini. Hari ini Reina, kemarin, kemarinnya lagi, beberapa hari yang lalu, sudah lebih banyak yang menghubunginya. Entah untuk sekadar menanyakan kabar atau memesan produk sambalnya.

[Beb, gimana rasanya seharian di rumah? Bosen gak?] Yang barusan itu pesan dari Bu Fika, sahabatnya sejak dulu waktu masih di TK.

Kirana ketawa, lalu membbalasnya.

[Halooo Bu Fika sayang... Alhamdulillah nggak bosen sih, tapi kayaknya aneh sih gak persiapan seragam tiap pagi... Baru dua minggu, Insya Allah nanti terbiasa...]

[Iyaa, sukses yaa... BTW Miss Helena mesen sambel mercon besok, ready gak?] balas Bu Fika lagi.

[Ready donk, besok aku yang anter sendiri...] kata Kirana lagi.

[Sip, nanti pullangnya ngebakso sama aku yaw, udah lama nih...] balas Bu Fika lagi. Dan lagi-lagi, Kirana hanya bisa ngikik sendirian di kamarnya seraya membalas pesan Bu Fika dengan emot ngakak dan tanda jempol sebagai tanda kesepakatan. Sekarang, udah jam dua belas, dia harus menjemput Gavin dari sekolah. Selamat dan sukses ya, Kirana, untuk bisnisnya.

(TBC).



Halooo-halooo, apa kabar? Kangen ta sama cerita ini dan penulisnya? Maaf banget jarang mampir kesini, aku agak bingung ngatur waktu antara kuliah sama nulis nih, tugas banyak bangeeeet 😁 Jadi kegiatanku sekarang isinya nge-resume,

 presentasi, resume, presentasi, gitu mulu 😂

Pokoknya yg penting kalian masih setia kan ya sama cerita ini. BTW, Bahagia lagi open PO lho... Ikutan yuk, cuma sampai tanggal 30 bulan ini aja lho. Cek di instagram ya untuk info pemesanan, atauuuu kalau mau di-share disini boleh, habis ini aku share deh. Ok enjoy this story and see you next part 🐿🐿🐿🐿

SALAH JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang