Sasuke adalah orang yang penuh praduga. Hidup sebagai Missing-nin dan bersarang di habitat seorang snake Sannin membuat Sasuke selalu menduga hal terburuk dari yang terburuk.Tapi membuka mata dan menyadari bahwa dirinya ada dalam tubuh 4 tahunnya bukanlah apa yang ia pikirkan sebelumnya. Mereka terlempar ke masa lalu sejauh ini?
Ia bangun bersamaan dengan matahari yang mulai timbul ke permukaan. Hingga matahari sedikit lebih naik lagi, Ibunya masih akan sibuk berperan sebagai seorang ibu rumah tangga.
Ah, benar, diumur 4 tahun Sasuke masih memiliki keluarga bersamanya. Sasuke terpaku ditempat. Ia akan melihat wajah ayah dan ibunya lagi, melihat wajah kakak laki-lakinya lagi.
"Itachi ... " gumam Sasuke.
Pembantaian Klan Uchiha terjadi saat ia berumur 8 tahun. Sasuke memutar segala kemungkinan di otaknya, apa yang seorang anak 4 tahun bisa lakukan mengenai hal ini?
Hingga akhirnya mata onyx itu berkunang-kunang, Sasuke menghela napas. Ia baru kali ini berpikir hingga benar-benar pusing.
'Inilah kenapa Shikamaru dibutuhkan,' batin Sasuke.
"Otouto ?" Sasuke mendongak seketika. Napasnya hampir saja tercekat jika ia tidak mengantisipasi hal ini. Berdiri di antara bingkai pintu kamarnya, Itachi dengan semua kemegahan Uchiha-nya.
Mengendalikan ekspresi wajahnya sekeras tenaga, Sasuke tersenyum sepolos anak 4 tahun—Sasuke saat 4 tahun bisa dan berjalan mendekati Itachi.
"Nii-chan!" Seru Sasuke. Kedua tangannya terulur pada Itachi, meminta digendong.
'Sial, pusingnya bukan main' keluh Sasuke.
Itachi tersenyum melihat Sasuke yang hari ini lebih manja dari biasanya. Ia mengambil Sasuke, mengangkat tubuh mungil adiknya tersebut dan menggendongnya. Membiarkan Sasuke meletakkan kepalanya di ceruk leher Itachi.
Tapi kemudian Itachi berhenti. Napas Sasuke di lehernya terasa hangat, sedikit terlalu hangat.
"Otouto, apa kau sakit ?" Itachi mengecek suhu tubuh Sasuke dan benar saja, adiknya bersuhu panas tidak normal. Dengan langkah panik, Itachi mendatangi Sang Ibu.
"Kaa-san, Otouto sakit!" Seru Itachi panik. Sasuke jarang sakit, apa karena Sasuke menemani ia berlatih kemarin sore? Atau karena Ia membelikan Sasuke dango 2 kali lebih banyak dari biasanya dua hari yang lalu? Atau karena—ah sial overthinking yang disertai anxiety, belum lagi ia sedang panik.
"Sasuke-chan ?!" Mikoto mengabaikan sup yang dimasaknya lalu meraih Sasuke, mengecek suhu badan anak bungsunya.
"Ada apa ini?" Suara datar tak beremosi itu datang dari Fugaku, Sang Ayah.
"Tou-san, Otouto sakit!"
Fugaku tertegun menyaksikan panik terpatri di wajah Itachi. Anak sulungnya itu tidak pernah panik selama menjalankan tugasnya sebagi seorang shinobi, dan disini ia panik disaat Sasuke sakit dalam keadaan yang terkendali.
"Mari ke rumah sakit,"
[][][]
"Kaa-san, Tou-san, maafkan aku. Otouto terlalu sering menemaniku berlatih hingga kelelahan." Itachi berkata dengan penuh penyesalan.
Mikoto memeluknya, "Jangan bercanda. Ini bukan salahmu. Daya tahan Sasuke-chan rendah karena ia masih di masa anak-anak, wajar untuk sakit sesekali."
Tapi kemudian Mikoto mematung merasakan bajunya basah. Itachi menangis dipelukannya, diam tak bersuara tapi penyesalan itu ada hingga Fugaku dapat merasakannya.
"Tidak apa-apa, Sasuke-chan akan sembuh beberapa hari lagi. Jangan menyalahkan dirimu," hibur Mikoto mengelus surai putra sulungnya penuh sayang.
Benar kata Mikoto, Sasuke telah lebih baik beberapa hari kemudian. Ia bahkan melanggar aturan Stay in the bed dengan berjalan-jalan disekitar rumah sakit. Dan selama itu, Itachi akan menemaninya. Memastikan Otouto-nya itu tidak tersesat, kembali sebelum ia kelelahan, mengingatkan tentang vitaminnya, Itachi bahkan sudah mengalahkan kecerewetan para perawat sendiri. Membuat Sasuke terkekeh gembira, Aniki-nya begitu menyayanginya.
Selain karena bosan, alasan Sasuke berkeliling adalah mencari Shikamaru dan Naruto. Berpikir tentang 'kelelahan' ini, ia tidak selemah itu meski berada di tubuh 4 tahunnya kembali. Jadi ini pasti termasuk efek samping dari mereka kembali ke masa lalu.
Dan benar saja, Sasuke menemukan Shikamaru.
"Oh!"
"Hm?"
"Kau disini?"
"Dan kau juga,"
"Kalian saling kenal ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Better
Fanfiction!art on cover are not mine! Dengan semua kematian yang menghantui senyum mereka, Naruto bersama Sasuke dan Shikamaru harus bertahan dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik. Kalau tidak, percuma saja mereka kembali ke masa lalu dengan susah...