Veddira POV
Ahh, hari yang indah di Amaradad, bukan di Bikini bottom. Langit yang cerah menjadi latar langit saat ini. Awan yang beberapa berbentuk hewan, beberapa berbentuk tumbuhan, beberapa bentuk manusia, dan beberapa berbentuk aneh pun menghiasi langit yang cerah sore hari ini.
Aku sedang bersantai di taman istanaku. Beberapa kali para ngengat menghampiriku dan seakan memberiku salam. Aku tersenyum tipis. Kupu-kupu sudah terlalu pasaran, sekali-kali kita menggunakan ngengat agar menjadi festival, bukan pasaran.
Menjadi sok anggun adalah hal yang ku lakukan sekarang. Meminum secangkir susu caramel kebanggaanku dan berlagak sedang dalam pesta minum teh. Sungguh, berhalusinasi sangatlah menyenangkan.
"Sayang, kau sedang apa?" Ugh, ada yang menganggu dunia perhaluanku. Aku menoleh dan menatap kesal pelaku yang melemparkanku pertanyaan. Oh astaga, ternyata Alfifino.
"Aku tau kau memiliki mata, Alfifino," Jawabku. Karena terlampau kesal, akupun bersandar pada sandaran kursi dan menyilangkan tangan di dadaku.
"Kau sedang menjahit? Bagus-bagus," Puji Alfifino yang ku tau, itu adalah sebuah sarkasme.
"Pergi atau ku tendang sekarang?" Ancamku sambil melototi Alfifino. Ia menatapku tenang dan mengacak-acak rambutku.
"Rambutku tidak boleh diacak!" Kataku lalu merapikan rambutku. Bukan Alfifino namanya jika tidak membuatku naik darah. Ia semakin mengacak-acak rambutku sampai terlihat seperti nenek sihir yang kesetrum.
"Alfifino...," Geramku. Aku bahkan mengepalkan tangan erat guna menahan emosiku yang sudah seperti api. Apa? Membara, tentu saja.
"Iya sayangku?" Kata Alfifino disertai dengan kecupan pada jidat mulusku. Teruskan, ya teruskan. Punggung tanganku tidak perawan, pelipisku juga, dan sekarang jidat mulusku!?
"Pergi," Usirku.
"Tidak mau," Bangkang nya.
"Pergi atau ku depak dari istanaku?" Ancamku.
"Depak saja. Aku dapat dengan mudah masuk kembali ke istanamu," Jawab nya. Tidak salah, sih.
Kenapa tidak salah? Begini. Keempat lelaki yang selama ini selalu saja merayu dan melamarku berkali-kali sampai rela menjadi bawahan ku di istana. Mengapa? Tidak tau. Mau tau profesi mereka? Baiklah, akan ku beri tau.
Raja Orion menjadi kaki tangan ku.
Duke Daryan menjadi ksatria yang hanya berjaga di depan kamarku dan ruang kerjaku.
Pangeran Alfino menjadi pelayan pribadiku, setelah Rana.
Dan Vadlan menjadi, eummm peliharaanku, hehe.
Benar. Ia menjadi serigala kesayanganku. Umumu sayang~
"Yasudah. Kau ku pecat," Kataku. Air muka Alfifino yang awalnya sumringah menjadi datar. Aku jadi dag dig dug serr.
"Apa?" Tanyaku dengan berani. Ratu Amaradad tidak berani? Dunia sedang bersiap perang dunia ke 10000000.
"Kau mau memecatku, hm?" Tanya nya sembari memegang daguku menggunakan jari telunjuknya. Ia juga mengangkat daguku, alhasil aku mendongak.
"Mau," Jawabku.
"Aku Pangeran tampan, lho. Kau akan rugi kalau memecatku," Kata Alfifino berusaha meyakinkan ku agar tidak memecatnya.
"Wargaku juga tampan," Kataku.
"Kami lebih tampan," Kata mereka berempat. Tunggu, berempat!? Darimana datangnya ketiga curut itu!?
"Astaga. Kalian bertiga datang seperti jalangkung!" Kataku terkejut melihat tiga sosok lelaki lainnya yang kini, berdiri mengelilingi ku.
"Jalangkung?" Beo keempat lelaki yang kini mengelilingiku.
"Datang tak diundang pulang tak pamitan, huh!" Jawabku lalu pergi meninggalkan mereka semua.
"Kalian tidak mau ikut?" Tanyaku saat sudah berjalan beberapa langkah dari mereka.
"Boleh?" Tanya mereka berempat yang membuatku ingin melempar mereka, ke neraka.
"Tidak," Jawabku dan benar-benar pergi meninggalkan mereka berempat.
"Yang pertama kali sampai ke Veddira akan menjadi yang pertama menikahinya!" Tantang Alfifino lalu berlari ke arahku. Astaga, aku bahkan mendengar ucapannya.
"Apa!? Tidak! Kau curang!" Teriak Vadlan tak terima lalu berlari menyusul Alfifino.
"Kau mau mengalahkan aku yang seorang Raja!? Tidak adil!" Raja Orion ikut berteriak dan berlari ke arahku yang semakin jauh dari mereka.
"Nona manis! Daryan tidak boleh ditinggal!" Teriak Duke Daryan yang ikut serta berlari ke arahku.
Kalian dengar itu? Mereka seperti anak-anak ku saja, hadeh.
_To be continued_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dragon [Completed]
Fantasy[Sequel of The Villainess] Kalian mengenal Ratu Amaradad? Alias Veddira Elmeira Franklin, si gadis bencana? Baguslah kalau kalian mengenalnya. Perkenalkan! Aku, Veivie Sabrina eumm Franklin? Afonso? Seymour? Roderigo? Atau Palazzo? Ntahlah, aku terl...