Veddira POV
Ya, aku jadi janda. Silahkan tertawakan aku. Miriskan? Benar. Ratu Amaradad yang terkenal angkuh, sinis, dan jahat. Kini menjadi sosok rapuh, seperti kaca yang sudah pecah dan tak akan bisa utuh kembali.
Para belahan jiwaku, pergi. Mereka yang selalu membuatku tertawa, salah tingkah, dan kesal kini benar-benar meninggalkanku.
"Veddira, aku mencintaimu,"
"Ya. Tapi aku tidak, Alfino,"
"Jangan terlalu sering bekerja,"
"Kenapa?,"
"Nanti kau sakit. Aku tak ingin Mate ku sakit,"
"Nona manis, waktunya makan. Buka mulutmu, aaa,"
"Hahaha. Aaaa,"
"Veddira.. kami mencintaimu,"
"Aku juga. Tidak, aku sangat mencintai kalian," Memori yang secara tiba-tiba masuk, membuatku semakin berduka. Segala hal yang tlah direncanakan kini runtuh dan hancur.
"Mama yang kuat ya! Pasti Papa sedang menunggu Mama di neraka," Benar. Kami sekeluarga tak pernah berangan bahwa kami adalah penghuni surga. Sudah pasti kami adalah penghuni neraka.
"Iya naga kecilku," Kataku sembari mencubit kecil hidung Veivie, naga kecilku.
"Nah, pemakamannya sudah selesai Ma. Ayo kita pulang," Ajak Brian yang diangguki oleh anak-anakku yang lain.
"Baiklah, ayo," Kataku lalu memimpin jalan dengan anak-anakku di belakangku.
♩ ♩ ♩ ♩
Sunyi, hampa, dan asing. Ini dimana? Aku siapa? Para lelaki yang baru saja dimakamkan siapa? Siapa itu Veddira? Siapa itu Ratu Amaradad? Mengapa aku bereinkarnasi ke tubuh Veddira?
Semua pertanyaan yang seharusnya menjadi pertanyaan ketika aku pertama kali membuka mata dan melihat sosok Veddira, menjadi pertanyaanku saat ini. Terlalu cepat, ini bukan takdir yang ku harapkan.
Di kamarku yang gelap, kini benar-benar gelap. Biasanya para suamiku akan datang se-layak cahaya dan menerangi kamarku. Namun sekarang, cahaya itu pergi meninggalkan kenangan yang indah serta abadi.
Tak
Sesuatu terjatuh di lantai kamarku. Aku melirik benda tersebut, lalu mengernyit. Benda tersebut berbentuk bola dan mengeluarkan gas. Tunggu, itu salah satu kriteria racun yang paling mengerikan di kerajaanku!
"Siapa disana?," Tanyaku. Jika bola tersebut ada, maka pelakunya juga ada. Ya walaupun kemungkinannya pelakunya sudah pergi.
"Salam perpecahan dariku, Nona Soraya," Sang pelaku menampakkan diri, dan sosoknya adalah Nona Zia. Ia memperkenalkan diri sebagai musuhku sekian tahun yang lalu? Aneh.
"Pfft hahahaha," Tawa Zia, namun terlihat seperti Soraya.
"Ku dengar kau bereinkarnasi ke tubuh Veddira, benar? Maka akupun begitu. Aku bereinkarnasi ke tubuh Zia," Ujar Zia —tidak, Soraya.
"Lantas, kau akan membalas dendam atas semua dosa yang ku lakukan padamu?," Tanyaku yang sepertinya tepat sasaran.
"Ding dong! Selamat, kau benar," Jawab Soraya diiringi dengan langkah kakinya mengarah padaku yang sedang terduduk di jendela kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dragon [Completed]
Fantasy[Sequel of The Villainess] Kalian mengenal Ratu Amaradad? Alias Veddira Elmeira Franklin, si gadis bencana? Baguslah kalau kalian mengenalnya. Perkenalkan! Aku, Veivie Sabrina eumm Franklin? Afonso? Seymour? Roderigo? Atau Palazzo? Ntahlah, aku terl...