Lihatlah para calon suamiku. Wajah tampan mereka semakin tampan dengan darah yang berceceran di wajah mereka. Bahkan bibir mereka bengkak dan sobek. Bagus-bagus, mereka semakin tampan.
"Kasihan para calon suamiku," Kataku sembari menatap miris keempat calon suamiku. Mereka sekarang sedang ditangani oleh tabib kerajaan, dan aku menemani mereka.
Aku melirik pada ekor mataku. Terlihat keluargaku kini ikut bergabung dengan aku dan keempat curutku. Mereka duduk tepat di samping ku. Tak jauh dari keempat curutku, keluargaku juga semakin tampan dengan darah di wajah mereka.
"Hey tabib. Bisa percepat pekerjaanmu? Aku ingin berbicara sekian mata dengan para lelaki ini," Kataku sembari menghitung berapa jumlah mata yang dimiliki ketujuh lelaki yang ingin ku ajak berbicara. Mata manusia ada 2, sedangkan jumlah lelaki ini ada 7. 2×7= 14. Oh berarti berbicara 16 mata ditambah dengan mataku.
"Baik, Yang mulia," Jawab tabib dan mempercepat pekerjaan mereka. Tabib yang melayani curut-curutku bukan hanya satu, tapi empat.
"Kami permisi, Yang mulia," Pamit tabib saat sudah menyelesaikan pekerjaan mereka, dan meninggalkanku dengan ketujuh lelaki ini.
"Baiklah, jadi—," Ucapanku terpotong, aish.
"Tidak. Kau tidak boleh menikah," Aduh Papa gondrong, aku bukan ingin menceritakan pernikahan!
"Tunggu, bukan itu maksudku—," Hahaha, lagi-lagi ucapanku terpotong.
"Jangan mengelak, Veddira,"
"Tidak, sungguh. Aku ingin mengatakan bahw—," Sekali lagi ucapanku terpotong, ku potong juga anu kalian semua.
"Astaga gadis bencana, kau melangkahi Kakakmu? Sungguh terlalu,"
"Dengarkan dulu, aku—,"
"Tidak,"
"PELAYAN! SIAPKAN UNTUKKU TUJUH PISAU KECIL, SEKARANG!"
♩ ♩ ♩ ♩
"P-proses a-apa itu tadi?"
"Haha.. a-aku mandul v-versi lelak-i?"
"Tidak, sudah pen.. dek,"
"B-beraninya k-kau, Veddi.. ra,"
"Gila.. k-kau gila gadis bencana,"
"N-nona manis, k-kau?"
"N-nanti aku tidak pro b-bagaimana?"
Yap, aku sudah selesai melakukan sunat kepada tujuh lelaki yang sedaritadi membuatku kesal. Ya cuma tiga yang membuatku kesal, sih. Tapi mereka semua membuatku kesal!
"Itu dinamakan proses sunat. Hanya proses penyucian untuk kalian, para lelaki," Kataku sambil tersenyum. Beberapa ksatria dan pelayan yang mendengar jeritan lelaki yang kini terbaring lemah di kasur bergidik ngeri.
"Lainkali, aku akan langsung MEMOTONG SEMUANYA!" Murkaku.
Dan ya, mulai hari itu kerajaanku dan kerajaan ketujuh lelaki pertama yang ku sunat menggelar acara sunat agar semua lelaki menderita hal yang sama dengan ketujuh lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dragon [Completed]
Fantasy[Sequel of The Villainess] Kalian mengenal Ratu Amaradad? Alias Veddira Elmeira Franklin, si gadis bencana? Baguslah kalau kalian mengenalnya. Perkenalkan! Aku, Veivie Sabrina eumm Franklin? Afonso? Seymour? Roderigo? Atau Palazzo? Ntahlah, aku terl...