Veivie POV
Hey kalian, aku Veivie. Tau sih, kalian pasti sudah baca keterangan diatas, kan? Kalau tidak berarti mata kalian katarak.
Kalian tau? Aku sepertinya bereinkarnasi ke dalam tubuh mungil ini. Dan apa-apaan Mama itu? Mama mengajarkan keburukan? Sepertinya ia ahli neraka.
Tentang asal usulku, aku adalah siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). Bukan siswi yang baik, karena aku pembully. Saat itu, aku sedang membully anak cupu di sekolah, sendirian. Hebatkan? Jelas. Saat aku selesai membully anak itu, pahlawan kesiangan si cupu malah melempariku batu. Aku jatuh pingsan dan, aku berada di tubuh ini.
Veivie Sabrina Franklin? Afonso? Seymour? Roderigo? Palazzo? Gabung sajalah menjadi Fransomourderizzo. Hebat sekali aku ini.
Baiklah, aku terjebak di tubuh Veivie Sabrina Fransomourderizzo. Dengan Mama aneh dan Papa yang juga aneh.
"Hey nak, kau dengar itu? Mereka menghujat Mama mu huhu," Dengar itu? Aku baru saja lahir 4 hari yang lalu, dan Mama aneh ini terus saja mengajakku bicara. Apakah aku mengerti? Tidak, aku tidak mengerti bahasa iblis.
Itu saat aku baru lahir. Lain hal saat ia mengajarkan ku cara membalas dendam kepada musuh di singgasana nya. Dan saat itu umurku sudah 1 tahun lebih.
"Jadi, kalau musuh Veivie mengancam, balas dengan mengancam yang lebih kejam, oke?," Dengar? Pembelajarannya sesat sekali. Aku yang orang beriman tidak dapat untuk tidak terjerumus ke dalam kesesatan itu, huhu.
"Owkkie Mama," Terserah, aku memang pada dasarnya pembully jadi iyakan saja omongan Mama aneh.
Papaku datang. Sekedar info, Papaku ada empat, hebat bukan? Dan mereka menggendong bayi di masing-masing gendongan mereka.
"Hey istriku," Masih ku pantau.
"Anak siapa itu," Tanya Mama aneh kepada sang suami.
"Anak baru kita," Masih ku pantau, belum ku lempar.
"Kalian.. adopsi?," Oh tidak bisa. Aku anak kesayangan, tidak boleh ada yang mengambil tahta ku!
"Benar," Tunggu kalian anak baru, tunggu saja.
Setelah itu, Papaku memperkenalkan semua nama anak-anak yang mereka adopsi. Tidak, aku harus menjadi anak kesayangan dan satu-satunya! Kalau kalian pikir aku dendam, tentu saja!
Dan sekarang, aku dan anak-anak baru ini sedang mandi bersama. Cukup menggelikan karena aku satu-satunya perempuan dan anak-anak baru ini lelaki, mana kami satu bak. Aku diam dan berpikir. Pikiran untuk memulai rencana penyaluran dendamku kepada mereka melintas di otakku. Oh terimakasih otak, kau memang segalanya.
Byuur
Dengan sengaja, aku melempar sabun botol ke arah empat anak baru itu. Alhasil, timbul cipratan yang cukup besar. Mereka menatapku, lalu membalas. Kurang ajar kalian anak baru!
"Ya teruskan William!,"
"Balas Veivie, Sargon! Tidak-tidak, kau harus membalasnya dengan penuh dendam!,"
"Wah kau pahlawan, Gerald. Baik sekali kau melindungi Veivie," !?!?!?
Astaga Mama aneh, anak kesayanganmu sedang diserang balik dan kau menyoraki anak baru!? KURANG AJAR SEKALI!
Tunggu saja beberapa tahun kedepan, anak baru. Dendamku kepada kalian tidak hanya sampai sini, tunggu saja. Camkan ini, aku dan anak baru itu adalah rival. Dan aku, pemenangnya kelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dragon [Completed]
Fantasy[Sequel of The Villainess] Kalian mengenal Ratu Amaradad? Alias Veddira Elmeira Franklin, si gadis bencana? Baguslah kalau kalian mengenalnya. Perkenalkan! Aku, Veivie Sabrina eumm Franklin? Afonso? Seymour? Roderigo? Atau Palazzo? Ntahlah, aku terl...