Hening. Kami semua diam dan tenggelam dalam pikiran kami masing-masing. Menerka apa yang menjadi akar dari pemberontakan yang terjadi. Setelah bertahun-tahun lamanya, mereka memberontak. Padahal, hubungan kami akur walaupun sebatas topeng. Apa.. yang terjadi?
"Ini adalah balasan karena tlah mempermalukan nama Clianna,"
"Tinggalkan tempat ini! Hilangkan jejak kaki keramatmu itu!,"
Salam keramat dariku, Nona Zia.
"Akar dari pemberontakan adalah aku," Kataku tiba-tiba.
"Apa?," Tanya Mama.
"Akulah yang membuat mereka memberontak, Ma," Kataku yakin.
"Tapi bohong, hayyu,"
Pletak!
"Awh.. ck," Decakku mendapati sentilan dari Brian.
"Baiklah aku serius. Ma, ingatkah kau dengan cerita yang kau ceritakan di hari kelulusanku?," Berubah ke mode serius, aku bertanya pada Mama.
"Benar," Jawab Mama.
"Papa Vadlan mengatakan bahwa pasar yang kami bumi hanguskan berbau tak sedap. Baunya amis, seperti darah manusia," Kataku. Papa Vadlan mengangguk menyutujui perkataan ku.
"Aku tak ingat bahwa aku menambahkan tindakan kriminal pada warga Clianna," Seakan mengerti maksud tersirat dalam perkataanku, Mama lanjut menimpali perkataanku.
"Apakah benar hanya Nona Zia yang melakukan tindakan kriminal dalam cerita mu, Ma?," Tanya William, kepo.
"Ya, karena cerita tersebut memang singkat. Aku tak merincikan konflik dalam cerita itu," Jawab Mama jujur.
"Cerita yang kau buat jadi nyata, Veddira?," Tanya Papa Daryan penasaran.
"Iyalah," Ketus Mama.
"Berarti tindakan kriminal yang dilakukan warga Clianna adalah sesuatu yang baru," Terkaku.
"Aku tak mengerti. Memangnya tindakan kriminal yang kalian maksud apa ha?," Sahut Brian.
"Mereka.. melakukan perdagangan manusia," Jawab Papa Vadlan.
"Itu baru terkaan. Kita perlu menyelidikinya secara langsung," Sambung Mama.
"Hari ini," Ujar Papa Orion.
"Apa?," Tanya Sargon.
"Kita selidiki kasus perdagangan manusia itu, hari ini juga,"
♩ ♩ ♩ ♩
Lantas mengapa ku disuruh menyelidikinya. Mama dan Papa mengirimku dan kekasih pura-pura ku menyelidiki pasar Clianna. Stres, aku bisa stres.
"Hey, kau harus mengendap-endap seperti pencuri,"
"Aku bukan pencuri, bodoh,"
"Kan kataku seperti,"
"Veivie, mau kemana kau jauh-jauh dari kami?,"
"Pergi ke bulan~," Jawabku.
"Bodoh,"
"Apasih?," Kesalku.
"Kami bodoh," Duh, tadi aku gr sekali ya.
"Yasudahlah, ayo," Ajakku pada kekasih pura-pura ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dragon [Completed]
Fantasia[Sequel of The Villainess] Kalian mengenal Ratu Amaradad? Alias Veddira Elmeira Franklin, si gadis bencana? Baguslah kalau kalian mengenalnya. Perkenalkan! Aku, Veivie Sabrina eumm Franklin? Afonso? Seymour? Roderigo? Atau Palazzo? Ntahlah, aku terl...