Lisa POV
Lelah sekali aku hari ini, menjadi mentor di YWY tentu bukan pekerjaan yang mudah. Walaupun aku menjadi mentor hanya lewat daring, tapi itu cukup melelahkan. Aku melihat jam di tanganku, 19.13. Masih ada cukup waktu untuk berjalan jalan di sekitar Seoul.
"Oppa, bisakah kita memutari Seoul sebentar? Aku hanya merindukan suasana Seoul." tanyaku kepada Manager Oppa. Aku juga tidak terlalu mengharapkan dia akan menyetujui ajakanku, karena aku tahu dia juga lelah hari ini.
"Baiklah, mari kita memutari Seoul. 30 menit cukup?"
Aku mendongakkan kepalaku menatap mata Manager Oppa, mataku berbinar mendengarnya,"Itu sudah lebih dari cukup buatku, sekalian kita membeli makan malam. Uh aku sangat lapar Oppa."
"Mari kita membeli makan malam terlebih dahulu, aku juga sangat lapar Lisa."
Manager Oppa menyetir mobil ke arah restaurant yang biasanya kami kunjungi."Apakah hubunganmu dengan Jennie baik baik saja Lisa?" Manager Oppa membuatku terdiam, tapi aku menjawab apa yang terjadi denganku dan Jennie sekarang.
"Membohongimu? Tidak biasanya dia seperti itu."
Sampailah kami di restaurant, Manager Oppa mengambil jalur drive thru untuk menghemat waktu, karena waktuku berjalan jalan hanya 30 menit.
Oppa membayar dan memberikan pesanan kami kedalam mobil. Aku dengan riang menerimanya dan langsung memakan makanan yang sudah kupesan.
Mobil melaju meninggalkan restaurant itu,"Kau tahu Lisa, ketika aku diberitahu akan menjadi Managermu aku langsung berteriak dikamarku. Sampai sekarang aku mengira ini hanya mimpi." Manager Oppa membuka pembicaraan, aku tahu ia menghiburku, tapi entahlah aku tertarik dengan topik ini.
"Bagaimana bisa Oppa, aku ini nyata kau tau." Aku terkekeh mendengar ceritanya yang konyol itu.
"Lalisa Manoban," Manager Oppa mengatakan itu sembari tangannya menuliskan namaku di udara, aku tertawa melihat tingkah konyolnya. Mood ku sedikit membaik mendengarnya.
"Oppa, hentikan itu sangat konyol sekali," Aku tertawa hingga perutku terasa kram karena kebanyakan tertawa.
Manager Oppa tersenyum melihatku, entahlah mungkin dia merasa berhasil telah menghiburku dan memang itu kenyataannya.
Tak terasa sudah 30 menit kami memutari kota Seoul, sekarang waktunya kami untuk pulang. Aku harus menelfon Jisoo Unnie apakah dia di dorm atau di rumah,"Sebentar Oppa, aku harus menelfon Jisoo Unnie, Jika ia di dorm aku akan pulang ke dorm, jika tidak ada aku akan pulang ke apartku."
Mobil kami sampai di basement dan aku langsung menelfon Jisoo Unnie.
"Unnie, apakah kau di dorm?"
"Iya aku di dorm, apakah kau belum pulang?"
"Aku sudah di basement dengan Oppa, aku akan ke atas,"
"Oke."
Aku memutuskan sambungan telefon, memasukkan telefonku ke dalam saku jaketku dan berjalan keluar mobil.
"Bagaimana? Jisoo ada di dorm?"
"Jisoo Unnie di dorm Oppa, pulanglah. Aku bisa pergi ke dorm sendiri."
Manager Oppa menggeleng dan berjalan masuk ke dalam lift. Itulah managerku yang baru, astaga dia baik sekali.
Aku mengikutinya masuk ke dalam lift,"Gomawo Oppa." Manager Oppa berdehem sebagai jawaban.
Lift telah sampai di lantai dormku, Manager Oppa mengantarkanku sampai depan pintu. Setelah aku masuk ke dalam dorm, ia baru pergi.
Aku melepas jaketku dan menyampirkannya di gantungan. Aku mendengar suara orang tertawa dari ruang tengah, sepertinya mereka tengah berkumpul menonton TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban