TOLD

1K 93 30
                                    

Sesampainya mereka di basement apartmentnya, Lisa langsung membopong badan kekasihnya tak lupa mengucapkan Tom karena sudah mengantarkan mereka pulang. 

"Turunkan aku, Hon." perintah Jennie kepada Lisa yang langsung dituruti oleh gadis itu, tapi Lisa tetap merangkul dan menggandeng bahu Jennie.

"Tidak biasanya kau selemas ini, baby? Apakah kau ada jadwal yang membuatmu kelelahan?" tanya Lisa dengan raut wajah cemas dan khawatir.

Jennie menggeleng lemah serta memperlihatkan senyum yang membuat Lisa merasa lebih tenang melihatnya,"Aku tidak apa apa. Entahlah, aku hanya merasa lelah saja hari ini." 

Tak terasa mereka sudah sampai di depan pintu apartment milik Lisa.

"Aku akan memamerkan sesuatu padamu. Lihat ini!"ucap Lisa antusias sembari wajahnya ia dekatkan ke sebuah benda yang berkedip setiap detiknya, terlihat seperti speaker.

"Jennie adalah kekasihku untuk sekarang." 

Setelah Lisa mengucapkan kata itu, pintunya pun langsung terbuka. Jennie yang melihatnya merasa kagum,"Wtf, is this, Hon?" yang ditanyai malah menutup kembali pintunya dan mendorong bahu pelan menyuruh Jennie melakukan seperti yang ia lakukan sebelumnya.

"Cobalah, tapi namamu menjadi namaku." bisik Lisa ditelinga Jennie yang membuat Jennie tersenyum mendengarnya.

"Lisa adalah kekasihku untuk sekarang." 

Tepat seperti sebelumnya, pintunya terbuka. Tapi keduanya tidak berdiri diam dan mencoba sensor suara. Kini Lisa dan Jennie sudah mendudukkan diri mereka ke sofa, lebih tepatnya hanya Jennie yang duduk di sofa, Lisa sedang berjalan ke dapur untuk mengambilkan air kekasihnya itu.

Jennie memijat kepalanya yang terasa sangat pusing selagi menunggu Lisa. Tak lama Lisa sudah kembali dengan gelas berisi air ditangannya, pelan pelan ia memberikan gelas itu kepada Jennie. 

"Apakah pusingmu kambuh sekarang? Kau selalu seperti ini, Hon!" 

Air yang diteguk Jennie telah habis, ia tidak menghiraukan perkataan Lisa. Ia menidurkan kepalanya ke paha Lisa,"Ssst, Nenek tua ini sedang pusing. Apakah kau tega memarahinya, hm?"

Tangan Lisa yang semula mengepal menjadi melemas,"Selalu saja berhasil untuk membuatku tidak marah padamu." Jennie terkekeh pelan mendenger gerutuan Lisa yang menurutnya sangat lucu itu.

"Diamlah atau aku akan menciummu, Li!" 

Lisa langsung terdiam, dan mengusapkan tangannya di rambut serta dahi kekasihnya. Ia mengecup kening Jennie dengan sayang."Tidurlah, aku akan menemanimu." 

Jennie menarik tangan Lisa yang menganggur dan menggengam tangan itu untuk ia kecup,"Aku sangat mencintaimu, Lisa."

"Aku juga sangat mencintaimu, sleep tight."

+++

Jisoo dan Chaeyoung kembali dengan baki berisi pesanan mereka berempat, tetapi meja yang mereka duduki kosong. Hanya ada tas dan coat yang disampirkan di kursi. Jisoo dan Chaeyoung berpandangan sebelum memutuskan untuk duduk dan meletakkan pesanan mereka.

"Menurutmu mereka kemana, Unnie?" 

"Aku tidak yakin mereka tidak bersama, Chaeng. Habiskan makananmu, mereka pasti segera kembali." tutur Jisoo yang diangguki oleh Chaeyoung.

Tapi sudah lebih dari 10 menit dan makanan yang dimakan Jisoo dan Chaeyoung sudah habis, Lisa dan Jennie tetap belum kembali. 

Jisoo yang mulai merasa resah memutuskan untuk menelfon Lisa, berdering tetapi suara notifikasinya berasal dari coat yang dikursi. Tak berhenti disitu Jisoo beralih menelfon Jennie, dan diangkat.

Can We Together J?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang