Gaun yang dikenakan Jennie malam ini sangat elegan tapi terkesan mewah. Gaun berwarna hitam senada dengan sepatu yang akan dikenakannya malam ini untuk menghadiri acara Hoyeon. Ia sudah siap untuk berangkat, hanya menunggu Hoyeon untuk mengajaknya, karena temannya itu sepertinya masih bersiap di dalam kamarnya.
Sama seperti Jennie, Lisa pun juga akan datang ke acara itu. Jika dipikir Lisa tidak ada kaitannya dengan tempat itu, tapi Lisa beralasan pada Jennie bahwa temannya mengajaknya kesana.
"Biar aku rapikan scarf mu, Lisa." Jennie melihat bahwa Lisa seperti kesusahan dalam menggunakan scarfnya, sedikit miring ke kiri. Lisa berjalan menghampiri Jennie dan Jennie langsung merapikan scarf Lisa.
Style Lisa malam ini juga dipilihkan oleh Jennie, semula Lisa akan mengenakan Dress berwarna Hijau, tapi Jennie mengatakan bahwa itu tidak match dengan pakaian yang dikenakan Jennie. Jadilah Lisa memakai cardigan hitam dengan scarf yang mengalungi lehernya.
Jennie mendongak untuk menatap wajah Lisa, malam ini kekasihnya benar benar sangat mengagumkan. Pahatan seperti malaikat benar benar terukir di wajah Lisa, Jennie berjinjit untuk mengecup dagu Lisa, cukup lama sebelum ketukan pintu mengganggu kegiatannya.
"Halo, apakah kalian sudah siap?" Hoyeon lah yang mengetuk pintu kamar mereka. Jennie dan Lisa menghampiri Hoyeon.
Seperti Jennie, Hoyeon juga memakai dress hitam, bedanya gaun Jennie tanpa lengan. Keduanya menjadi couple malam ini. Lisa sama sekali tidak cemburu jika itu adalah teman Jennie, tetapi tidak berlaku jika kebalikannya. Jika Lisa yang melakukan itu pasti Jennie akan mendiamkannya selama seminggu, karena itu sudah pernah terjadi.
"Aku yang akan menyetir untuk kedua wanita cantik ini." Jennie dan Hoyeon tersipu malu mendengan ucapan Lisa. Walaupun Lisa sering mengatakan itu padanya, Jennie tetap tidak bisa mengontrol salah tingkahnya.
Lisa berjalan meninggalkan mereka untuk mengambil mobilnya di garasi.
"Bukankah Lisa sangat keren malam ini, Jennie? Aku ragu tidak ada orang yang akan menaruh hati padanya malam ini." senyuman Jennie luruh mendengar ucapan Hoyeon. Benar juga, ia tidak berpikir tentang ini. Lisa pasti akan sangat banyak yang menyukai dan Jennie tidak menyukainya. Juga teman Lisa, ia tidak berpikir untuk bertanya pada Lisa siapa temannya itu. Apakah pertemanan Lisa di Los Angeles sangat luas, seingatnya hanya Niki, tapi tidak mungkin Niki. Karena Niki akan perform besok.
"Kembali ke bumi, Jennie Kim. Kekasihmu sudah menunggu kita di depan." Jennie terkejut, ia tersadar dari lamunannya, sepertinya ia tidak bisa menikmati acara malam ini. Ia harus memfokuskan matanya pada Lisa, harus.
Hoyeon dan Jennie berjalan keluar rumah dan menemukan Lisa sudah menunggu mereka di dalam mobil hitamnya.
"Come on, Ladies. Bukankah kalian tidak ingin terlambat malam ini?" Hoyeon menarik tangan Jennie untuk segera masuk ke dalam mobil, karena sepertinya Jennie melamun kembali.
"Kau tidak duduk didepan, sayang?" Lisa melihat Jennie dari kaca mobil. Lisa menggigit bibirnya, kekasihnya tampak sexy dan sangat cantik malam ini, dan bibir itu, Lisa pasti sudah menciumnya jika tidak ada Hoyeon di dalam mobil.
"Aku disini saja. Bukankah kau supir malam ini, Lalisa." Jennie menampilkan tatapan mata tajam. Membuat Lisa terhenyak. Apa yang membuat Jennie tampak marah. Tanpa bertanya lebih jauh, Lisa segera melaksanakan tugasnya menjadi supir. Ia melajukan mobilnya ke LACMA dengan kecepatan sedang, ia tidak ingin Jennie tambah marah padanya.
Lampu merah 86 detik, membuat Lisa menggigit bibir gugup. Atmosfer didalam mobil sangat tidak mengenakkan, tidak ada pembicaraan. Antara Hoyeon dan Jennie ataupun dengan dirinya. Lisa benar benar tidak menyukai situasi ini. 70 detik lagi, kenapa lampu merah terasa sangat lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban