Hari keberangkatan Chaeyoung dan Jennie akhirnya tiba. Jennie memasukkan koper nya kedalam mobil dengan dibantu Lisa,"Lili, jaga pola makanmu, jangan terlalu kelelahan, jangan lupa meminum ginseng, jangan berbuat ulah selama aku di Los Angeles," kata Jennie dengan menunjuk nunjuk ke arah Lisa.
Jarinya membentuk huruf 'v' dan mengarahkan nya ke depan matanya lalu akhirnya menunjuk mata Lisa. Lisa hanya tersenyum menanggapi kelakuan kekasihnya,"Aku akan mencolok matamu kalau Jisoo Unnie melaporkan hal yang aneh an—," Lisa langsung mendekap Jennie sebelum Jennie sempat menyelesaikan kalimatnya, tapi Jennie membalas dekapan Lisa dengan pelukan yang erat.
"Jaga dirimu dengan baik, aku akan menyuruh Chaeyoung untuk melindungimu. Jangan khawatirkan aku disini, aku lebih bisa menjaga diriku sendiri daripadamu." perkataan Lisa sontak membuat Jennie melepaskan pelukannya, ia mendongak dan mendapati mata Lisa sudah berkaca kaca,"YA PABBO! Kenapa menangis, kemarilah peluk Unniemu ini."
Jennie kembali memeluk Lisa di sela sela tangisan Lisa yang mulai terdengar. Lisa selalu saja menangis jika ia akan keluar negeri, jangankan keluar negeri, Jennie berjalan jalan ke Busan bersama Jisoo saja Lisa langsung menangis. Tapi itu juga salahnya karena tidak mengabari kekasih manjanya ini.
"Jangan menangis lagi. Aku akan membelikanmu sesuatu selepas pulang dari sana." Jennie mengusap air mata dengan ibu jarinya."Woof woof." Jennie mencari sumber suara dan menemukan Kuma tengah menyalak melihat keduanya. Setelah tangisannya mereda Lisa menggendong Kuma dan memainkan kaki anjing itu,"Kuku, ucapkan 'Jaga dirimu baik baik mommy, Daddy dan aku akan merindukanmu disini."
Jennie terkekeh melihat tingkah konyol Lisa, ia mengambil alih Kuma dan mengangkat anjing kecil itu,"Kuku, jangan nakal jika bersama Daddy. Tapi jika Daddy berbuat sesuatu yang menyebalkan gigit saja seperti waktu itu, okay?" Jennie mengembalikan Kuma ke gendongan Lisa.
"Bolehkah aku mengantarmu sampai bandara? Aku akan berada di mobil saja." tanya Lisa dengan pandangan memohon tapi dijawab dengan gelengan oleh Jennie."Aku takut orang akan mengetahuinya, Hon. Semoga nanti tidak ada paparazzi maupun Blink yang melihat keberangkatanku ke Chaeyoung. Malah aku berharap tidak ada yang mengetahui kami berada dimana, Panick Attackku membuatku takut."
Panick Attack Jennie lah yang membuat Lisa khawatir, ia seperti kekasih yang tidak berguna jika Jennie dilanda ketakutan seperti itu. Ia bahkan masih ingat ketika mereka akan masuk kedalam Van setelah mereka menyelesaikann perform Jennie baru mengatakan,"Aku tahu panick attackku akan kambuh, tapi aku mohon jangan mendekatiku aku akan dibantu Chaeyoung."
Lisa sebenarnya akan membantah perkataan Jennie waktu itu, tapi keadaan bahwa mereka terlibat hubungan lebih dari teman membuatnya menuruti permintaan Jennie. Tapi setelah mereka masuk ke dalam Van Lisa menjadi menyesal karena menurutinya.
"Wuuf wuf," gonggongan Kuma membuat Lisa tersadar dan melihat Jennie sudah berada didalam Van,"Bye bye, hon. Mommy menyuruhmu masuk ke dalam rumah sebentar katanya ada yang ingin dibicarakan," kata Jennie dari dalam mobil. Mobil yang dinaiki Jennie berjalan meninggalkan rumah Jennie.
Lisa menginap di rumah Jennie sejak semalam, hal wajib yang harus ia lakukan ketika tahu Jennie akan pergi keluar negeri tanpanya. Lisa menghembuskan nafasnya membuat Kuma menatap ke arah Lisa dan menjilat pipi gadis itu,"Yaish, Kuma. Mari kita masuk sebentar menemui Grandma setelah itu kerumah Jiyeon Unnie." Lisa heran kenapa ia memberitahu seekor anjing tentang hal itu.
Tanpa memikirkan lebih lanjut ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah untuk menemui ibu Jennie.
+++
Sudah hari kedua sejak kepergian Jennie dan disinilah Lisa duduk di sofa bersama Leo dan Lily disampingnya. Tangannya mengusap bulu lembut kedua kucingnya yang tengah tertidur itu, tapi pandangan Lisa lurus ke arah televisi yang mati. Ia sedang melamun, memikirkan perkataan Mommy Kim waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban