Lisa tidak tega untuk membangunkan Jennie, alhasil ia hanya duduk di dalam mobil sampai Jennie terbangun dari tidurnya. Ia memainkan handphoneya dan melihat lihat hasil memotret Jennie di studio tadi. Tiba tiba Jennie mendengus dan merebut handphone Lisa,"Jadi ini wanita yang sudah membuatmu tersenyum seperti orang gila sedari tadi." Lisa yang tertangkap basah hanya bisa mengalihkan pandangannya ke arah kaca mobil sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal.
Jennie tidak segera mengembalikan handphone Lisa, ia malah mengganti wallpaper lockscreen Lisa dengan fotonya barusan. Jennie kadang sebal jika Lisa mengganti lockscreen yang semula wajah Jennie menjadi lockscreen warna palette. Lisa mengatakan pada Jennie bahwa Jennie tampak menyeramkan ketika menghiasi layar lockscreennya. Entahlah itu hanya alasan atau fakta.
"Ayo turun aku sudah sangat lapar, tapi tunggu. Apa kamu sudah memesan ruangan untuk kita Lili?"
"Itu sudah kupikirkan, aku sudah memesannya sejak 1 jam yang lalu, mari masuk." Lisa menggandeng jari jemari Jennie di antara jarinya. Lisa sangat menyukai menggenggam tangan Jennie seperti ini, ia merasa lebih tua dan lebih dewasa dari kekasihnya itu.
Ketika keduanya sedang berjalan menaiki tangga menuju keruang VIP, Handphone Lisa berbunyi menandakan ada notifikasi pesan. Jennie yang masih menggenggam handphone Lisa menengok ke arah pemilik handphone yang tidak perduli dengan keadaan handphonenya."Lili, ada pesan." Jennie mencoba memberitahu tapi hanya jawaban tidak peduli yang ditunjukkan Lisa,"Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu hari ini, tidak ada yang bisa mengganggu kita."
Jennie tersenyum mendengar jawaban Lisa. Lagi dan lagi Lisa seperti menjadikannya ratu yang harus diprioritaskan dan dijaga setiap saat, Jennie pikir ia tidak bisexual ia hanya mencintai Lisa. Tidak ada wanita lain yang membuat Jennie jatuh cinta seperti ia mencintai Lisa.
Sampailah mereka berdua diruangan yang dipesan Lisa. Makanan sudah terhidang siap untuk dimakan, Lisa menarik kursi agar Jennie bisa duduk, Lisa juga segera duduk berhadapan dengan Jennie. Tidak ada percakapan sampai makanan mereka berdua habis, dapat ditebak keduanya sangat kelaparan hingga tidak memfoto atau bahkan sekedar menyisakan sedikit makanan.
Ponsel Lisa menyala, Jennie yang mengetahuinya karena sedari tadi Jennie yang membawanya,"Chaeng yang menelfon, kamu ingin mengangkatnya?" Lisa yang semula menyenderkan kepalanya ke kursi makan langsung melihat ke arah Jennie,"Angkatlah badanku tidak sanggup bergerak untuk mengambil handphoneku."
Jennie segera mengangkat telefon Chaeyoung, sebelum notifikasinya mati.
"Ya, ada apa Chaeng?"
"..."
"Everland? Bukankah 1 minggu lagi baru kita akan shooting?"
"..."
"Hari ini? Oh iya aku lupa 3 hari lagi kita ke Los Angeles. Baiklah aku dan Lisa akan kesana dengan segera."
Setelah selesai Jennie langsung memutuskan telefonnya dengan Chaeyoung, ia langsung berdiri dan mengguncang guncang badan Lisa yang sebentar lagi akan menuju ke alam mimpi jika Jennie tidak membangunkanya.
"Lili, bangunlah! Kita harus segera ke Everland, Jisoo Unnie dan Chaeyoung sudah berada disana."
Lisa tergagap,"H-Hah, kenapa mereka malah bermain main di Everland, bukankah Jisoo Unnie ada shooting." Jennie mengambil gelas berisi es dan menempelkannya di pipi Lisa."Auh dingin Unnie! EVERLAND? UNTUK APA?"
Jennie tidak menjawab pertanyaan Lisa, ia langsung menggandeng tangan Lisa paksa menuju ke parkiran. Agar menghemat waktu, tanpa meminta izin pada Lisa, Jennie langsung mendorong dan memasukkan Lisa ke kursi penumpang dan ia segera duduk di kursi kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban