Jisoo cepat cepat mengambil handphonenya yang terjatuh sebelum Jennie sempat membaca pesan dari Chaeyoung. Tapi sepertinya Jennie tidak memperdulikan itu, karena ia memejamkan mata sembari memijat kepalanya.
"Apa ada yang sakit, Jendeuk? Berbaringlah, makan sup dan obatnya setelah itu kau bisa melanjutkan tidurmu." ujar Jisoo yang melangkahkan kakinya ke pemanas makanan untuk mengambil sup yang ia hangatkan tadi.
"Ah iya, Unnie. Kenapa kau tidak menanyaiku lagi?" tanya Jennie dengan pandangan lesu menatap ke arah Jisoo.
Jisoo tersenyum dan mendudukkan badannya di kursi samping tempat tidur, meletakkan nampan berisi makanan berkuah itu di nakas sebelum menjawab pertanyaan Jennie,"Aku akan bertanya jika kau sudah siap bercerita."
"Sekarang kau harus makan terlebih dahulu," Jennie tersenyum sebelum memakan makanan yang Jisoo suapkan untuknya.
"Terima kasih telah mengerti aku, Unnie."
+++
Di lain tempat, tepatnya di apartment Lisa. Suasananya sangat berbeda dengan di mansion Jisoo. Jika Jennie menangis tiada henti dan Jisoo hanya bisa memeluk gadis mandu itu, di apartment Lisa, Chaeyoung berhasil menemukan pengalih perhatian berupa menonton series Netflix, Elite.
Keduanya menonton dengan serius hingga tak sadar bahwa sampah serta remahan makanan yang mereka makan berceceran di lantai yang awalnya sangat bersih itu.
"Ya, Lalisa. Aku masih lapar, apa kau masih ada makanan di dapur?" tanya Chaeyoung setelah meraba raba wadah makanan dan ternyata tidak ada apa apa di dalamnya, alias sudah habis tak bersisa.
"Sepertinya masih ada Pizza di mini bar, kau bisa mengambilnya Chaeng." jawab Lisa tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar televisi yang tengah menayangkan siaran kesukaannya itu.
Chaeyoung tidak menanggapi ucapan Lisa melainkan ia langsung meloncat dari sofa, persetan dengan sopan santun ia sangat sangat lapar sekarang.
Benar saja sesampainya di dapur Chaeyoung menemukan box Pizza berada di meja dapur. Chaeyoung lantas mengambil box pizza itu dan kembali ke ruang tengah, tetapi belum sampai Chaeyoung ke ruangan yang dituju ia sudah menghentikan langkahnya karena setelah membuka box pizza itu hanya tersisa 3 slice pizza di dalam box nya.
"LALISAA! Apa kau ingin bertengkar denganku?!" teriak Chaeyoung yang terdengar cukup jelas di pendengaran Lisa.
Lisa yang merasa tidak melakukan apa apa berjalan lesu menghampiri Chaeyoung."Ada apa?" tanya Lisa setelah sampai di hadapan Chaeyoung.
"Ini hanya tertinggal 3 slice." gerutu Chaeyoung sambil menunjukkan pizza di dalam box yang dibawanya.
"Lalu? Apakah aku mengatakan pizza itu masih utuh? Aku hanya berkata masih ada pizza, Chaeng." jelas Lisa, sepertinya ia tidak mengetahui situasi bahwa Chaeng seperti sedang ingin membunuhnya dengan tatapannya.
Lisa yang mengira masalah sudah selesai memutuskan untuk kembali ke ruang tengah, tetapi tidak untuk Chaeyoung yang masih tidak terima dengan jawaban Lisa.
"AKU AKAN MEMBUNUHMU, LISA!!"
Baru saja Lisa mendudukkan badannya di sofa untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda, Chaeng sudah meloncat ke arahnya untuk berkelahi dengannya.
"AAA, JISOO UNNIE TOLONG AKU. CHAENG MENGGILA."
+++
Sudah seminggu Lisa dan Jennie tidak berkomunikasi satu sama lain. Membuat Lisa sangat gelisah, hanya Jennie yang ia inginkan sekarang, tetapi gengsinya yang terlalu tinggi membuatnya tidak berani untuk sekedar mengirim pesan pada kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban