Lisa melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartmentnya. Sunyi, Keenam anaknya pasti sedang tidur di jam sekarang. Enam? Lisa baru saja mengadopsi hewan peliharaan baru untuk menemaninya, kali ini bukan seekor kucing lagi tapi anjing.
Anjing berjenis Doberman Pinscher itu resmi menjadi keluarga Lisa. Ia mengadopsi anjing itu bersama Jisoo, awalnya Jisoo tidak memercayai kata kata Lisa jika Lisa ingin mengadopsi anjing. Tapi sepertinya tidak ada yang tidak mungkin, karena Lisa benar benar mengajaknya untuk mengadopsi anjing itu. Untuk kedua kalinya Jisoo kembali terkejut ketika Lisa memilih mengadopsi anjing yang bagi Jisoo mengerikan itu. Tapi setelah bertemu si Doberman Pinscher Jisoo menarik kembali kata katanya, karena Doberman Pinscher itu terlalu menggemaskan untuk terlihat mengerikan.
"Leo? Where are you?" teriak Lisa sembari melepas sepatunya sebelum menaruhnya di rak sepatu.
Seekor kucing mendekat ke arah Lisa, tapi bukan Leo melainkan Lego. Lisa benar benar majikan yang merawat kucingnya dengan baik. Sejak Lego hidup bersama Lisa berat badan kucing itu naik 1Kg lebih.
"Halo, Lego. Dimana Leo hm?" Lisa mengangkat kucing barunya itu dan berjalan menuju kamarnya, dan betapa terkejutnya ia melihat Jennie dengan tatapan yang bagi Lisa sangat mengerikan itu sedang duduk di atas kasur tengah menggendong anjing Doberman Pinscher.
"Darimana saja Nona Manoban?" tanya Jennie yang membuat lidah Lisa tercekat.
"A-aku dari kafe bertemu Jiyong Oppa." tepat sasaran, kali ini Jennie yang terkejut mendengar jawaban Lisa.
"Kenapa kau menemuinya? Apa kau tidak merindukanku? Kenapa tidak kerumah?" pertanyaan bertubi tubi dari Jennie membuat Lisa menyeringai, ia tahu Jennie tengah menutupi kegugupannya kali ini.
"Aku sudah menghubungimu bahwa aku akan berkunjung kerumahmu Mrs. Kim. Aku tadi sudah kerumahmu menemui Mommy. Bagiku itu sudah cukup jelas." Jennie menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah tidak keluar kamar dan malah tetap tidur dikamarnya. Kalau bukan karena Mommy Kim pasti dia tidak ingin keluar kamar.
Lisa menurunkan Lego dan berjalan mendekati kekasihnya yang tengah gelisah itu. Lisa mengusap pipi gembul Jennie dan terkekeh pelan ketika merasa Jennie tidak berani menatapnya,"Ada apa dengan pipi kesayanganku ini? Kenapa semakin kurus saja? Seingatku aku sudah menyuruh Jaden dan Willow untuk mengurusmu dan Chaeyoung disana."
Jennie mendongakkan kepalanya, menatap Lisa yang sedang tersenyum ke arahnya,"Aku makan cukup, bahkan lebih dari cukup. Hanya saja aku kurang mendapat pelukan dari kekasihku yang akan debut solo ini."
Jennie menurunkan si Doberman Pinscher itu di bagian kasur yang kosong, setelah menurunkan anjing itu ia menatap Lisa sembari merentangkan tangannya,"Aku merindukanmu, Lili." ucap Jennie dengan pandangan yang membuat Lisa merasa gemas.
Tak mau membiarkan Jennie merentangkan tangannya terlalu lama, Lisa langsung menyandarkan punggungnya di ranjang, dan mengangkat badan kekasihnya itu untuk duduk di pangkuannya.
"Aku lebih merindukanmu, hon." gumam Lisa yang masih terdengar di telinga Jennie. Jennie menyandarkan kepalanya di dada Lisa, ini adalah posisi yang sangat mereka berdua sukai.
"Aku suka mendengar detak jantungmu, apakah itu berdetak cepat karenaku?" tanya Jennie yang tangannya mengusap dada Lisa.
Lisa mengangguk sebagai jawaban, tangannya sudah bergerilya masuk ke dalam baju Jennie. Jennie mengetahuinya tetapi tidak menghentikan pergerakan Lisa, karena ia juga merindukan jari panjang milik Lisa menyentuhnya.
Tangan Lisa sudah mencapai bra miliknya, ia sudah terangsang hanya karena jari jemarin kekasihnya itu, tapi Lisa mendadak menghentikan pergerakannya. Jennie yang merasa kehilangan langsung mendongak menatap Lisa. Tetapi yang ditatap malah melamun menatap layar televisi yang mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban