CHAEYOUNG POV
Ah aku sangat haus sekali, tenggorokanku rasanya sangat kering seperti tidak minum berhari hari. Sepertinya di dapur ada Soda, aku akan mengambilnya sebelum anak ayam itu meminumnya.
Aku berjalan ke dapur dan membuka kulkas. Gotca, sodanya masih tersegel, aku sangat beruntung karena menemukannya lebih dulu daripada Lisa. Ngomong ngomong tidak biasanya Lisa sudah tidur, apa aku harus kekamarnya dan berbagi soda. Ide bagus, aku akan menyisakan sedikit saja untuk Lisa.
AUTHOR POV
Chaeyoung mengetuk pintu kamar tetapi tidak ada jawaban, tanpa berpikir Chaeyoung langsung masuk kedalam kamar Lisa. Tetapi kosong, bahkan kasurnya dingin dan sangat rapi seperti belum ditiduri seharian. Hanya terdapat bekas duduk di ujung kasur, Chaeyoung yang melihat itu menggigit bibir.
Ia mengusak rambutnya karena kekhawatiran yang berlebih kepada Lisa, tanpa menunggu lama ia langsung menelfon, berdering. Panggilan pun diangkat oleh Lisa.
"YA LALISA DIMANAKAH KAU SEKARANG? INI SUDAH TENGAH MALAM DAN KAU TIDAK BERADA DI KAMARMU. APAKAH KAU TIDAK TAHU BETAPA KHAWATIRNYA AKU, AKU AKAN MEMBERITAHU JENNIE UNNIE JIKA KAU TIDAK SEGERA KEMBALI." Chaeyoung langsung mengeraskan suaranya sebelum Lisa sempat mengatakan sesuatu.
CHAEYOUNG POV
Aku tidak peduli jika bocah itu akan mengatakan aku kasar ataupun galak, apakah dia tidak tahu bahwa aku sangat khawatir. Bisa bisanya ia keluar apartment tanpa memberitahuku lebih dulu.
"Ssst Chaeng. Jangan mengadu, aku sedang berada di apartementku karena Chargerku terting—."
"Kenapa tidak memberi kabar pabbo!" Aku juga tidak peduli jika dia menganggapku tidak menghormati orang yang sedang berbicara. Sumpah, aku sedang mengalami datang bulan dan anak ayam ini sudah membuatku ingin cepat cepat mencekik lehernya ketika dia bersikap seperti biasa tanpa rasa bersalah.
"Aku tidak sempat Chaeng. Maafkan aku, bye ya aku tutup aku sangat mengantuk hoaam." Sepertinya Lisa baru saja bangun tidur karena ia menguap, ah dasar anak ayam aku jadi tidak tega untuk memarahinya.
"Ah baiklah Lisa, night." Terdengar samar samar suara Pria dari telefon Lisa, apakah dia bersama Manager Oppa? Sepertinya tidak, tidak mungkin Manager Oppa menemui Lisa di jam sekarang.
"Li? Siapakah itu?"
Tut tut!
Sialan Lisa, berani beraninya dia memutus telefonku secara sepihak. Lihat saja besok bocah nakal. Aku akan menunggumu didepan pintu apartmentmu dan aku akan memutus telingamu.
AUTHOR POV
Jam 07.00 KST seorang gadis yang sepertinya baru tidur beberapa jam itu sepertinya tidak mendengarkan suara bel apartmentnya yang sedari tadi berbunyi.
DOK DOK!
Lisa adalah gadis yang tertidur itu, merasa terkejut ketika seseorang yang semula memencet bel menjadi memukul mukul pintu apartment. Dengan langkah malas dan tanpa mencuci muka Lisa berjalan ke arah pintu apartment dan menemukan Chaeyoung yang sudah menatapnya dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan. Tapi sepertinya itu ekspresi marah.
Lisa menggaruk rambutnya sembari mengucek matanya, ia sepertinya masih mengantuk karena ia menguap tanpa peduli sekitar."YA LALISA! APA KAU LUPA KAU HARUS MENEMUI MANAGER OPPA,"
Lisa hanya meng-oh kan perkataan Chaeyoung, tapi tiba tiba ia menepuk bahu Chaeyoung sangat keras karena Chaeyoun meringis kesakitan.
"YA PARK CHAEYOUNG, KENAPA KAU TIDAK MENELFONKU. OPPA PASTI SUDAH MENUNGGUKU DI CANTEEN." Chaeyoung sepertinya semakin kesal, dan ia melampiaskan kemarahannya dengan menjitak kepala orang yang lebih muda daripada dirinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together J?
FanfictionBukankah kita sudah berjanji, jika kau melakukannya, aku juga akan melakukannya lebih dari dirimu, Jennie Kim? ; Lalisa Manoban