Inspired by
'Cuma Teman' karya Raditya DikaCerita ini sudah lama disimpan di draft, dan malem ini mutusin buat publish.
Maaf jika aneh dan banyak kesalahan.Happy reading.. ^^
..
.
Tanganku terulur ke arah nakas untuk mengambil benda pipih kesayanganku. Dengan mata yang masih sedikit berat untuk terbuka, aku menatap layar ponselku memeriksa sesuatu.Jam 10?
Aku cukup terkejut mengetahui bahwa hari sudah sesiang ini. Kupastikan bahwa sudah sejak tiga jam yang lalu salah satu maid mengetuk pintu kamarku. Ah, aku ingat ayah dan kak Neji sedang berada di luar kota. Jadi, mungkin para maid memilih membiarkanku untuk tetap melanjutkan tidurku.
Aku bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak perlu terburu-buru, ini weekend, dan sudah terlintas di kepalaku untuk menghabiskan waktu seharian di depan layar televisi.
.
.
.
Selesai membersihkan diri, aku turun ke lantai bawah untuk sarapan.“Selamat pagi, Hinata-sama.” Ujar Ayame salah satu maid di rumah kami, menyapaku.
Aku tersenyum kearahnya, “Selamat pagi, Ayame-nee.” Sepertinya ini sudah terlalu siang untuk menyapa dengan ‘selamat pagi’
"Sudah kubilang untuk memanggilku ‘Hinata’ saja. Jika sedang berdua denganku.” Ayame hanya tersenyum kikuk ke arahku. Aku berjalan menuju dapur, aku berniat membuat nasi goreng pagi ini. Memasak memang menjadi salah satu hobiku sejak dulu, jadi Ayame akan membiarkanku.
Menyiapkan sarapan seperti ini, membuatku teringat dengan sahabat kuningku, Namikaze Naruto. Sewaktu kuliah dulu, ia selalu datang hampir setiap pagi untuk sarapan di rumah kami. Bukan karena ibunya tak mau menyiapkan sarapan untuknya, Bibi Kushina dan Paman Minato dulu tinggal di luar negeri, dan Naruto memilih tinggal di sebuah apartemen dari pada di rumah besarnya.
Tunggu sebentar..
“ASTAGA?!!!!” Pekik ku tiba-tiba.
Aku mematikan kompor, dan berlari ke kamar untuk mengambil tas ku. Bagaimana aku bisa lupa? Hari ini aku ada janji dengan Naruto. Sebentar lagi dia pasti akan menghubungiku dan berteriak marah-marah, karena melupakan janji yang seharusnya ditepati lebih dari satu jam yang lalu.
Aku kembali turun, dan berjalan menuju mobilku.
.
.
Aku dan Naruto sudah bersahabat sejak lama, yang kuingat sejak kami berada di kelas 1 SMP, saat itu keluargaku baru pindah ke Konoha. Naruto merupakan teman pertamaku di sini.
Seorang anak laki-laki bersurai pirang mencolok, tiba-tiba saja duduk di sebelah diriku yang baru saja duduk di bangku kelas kami. “Kau belum mendapat teman sebangku kan? Hanya ini bangku yang belum terisi.” Begitulah awal perkenalan kami yang menurutku tak berkesan sama sekali, tapi siapa sangka kami bisa bersahabat sampai hari ini.
Terhitung sudah sekitar 13 tahun kami mengenal dan bersahabat dekat, dan yang membuatku terharu, bulan depan adalah hari bahagia sahabatku itu. Ya, Naruto akan menikah dengan seorang wanita yang sudah dipacarinya sejak 10 bulan yang lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati
FanfictionDisclaimer Naruto © Masashi Kishimoto All about Naruhina Oneshot, ficlet, drabble singkat Hasil imajinasi