Brukk!!
Naru meringis merasakan sakit di dahinya sesaat setelah terjatuh di atas lantai ruangan yang ia tebak sebuah kamar tersebut. Naru mendudukkan dirinya dan menatap sekeliling kamar tersebut, ia tahu pasti kamar milik siapa ini.
Ini adalah salah satu kamar di rumah milik Neneknya, kamar Naruto tepatnya. Ia tahu, karena dirinya selalu tidur di sana ketika menginap. Ternyata sejak awal tidak banyak berubah, sebuah ranjang kecil, meja belajar dan kursi kayu masih berada di kamar ini, hanya mungkin tata letaknya yang sedikit bergeser.
Beberapa poster dari pemain baseball terkenal dan juga beberapa piagam dan medali tergantung apik di dinding kamar ini. Ternyata pamannya itu seorang pemuda yang rapi.
Naru berdiri dan berjalan ke arah cermin yang ada di sana, cermin yang sama yang ia lihat saat di gudang. Naru menatap pantulan dirinya dan meraba wajahnya yang kini tampak sedikit berbeda.
"Namikaze Naruto."
Naru melirik kalender yang terpajang di dinding kamar tersebut, 5 Oktober 1999.
Beberapa saat lalu, ia bertemu dengan Naruto yang meminta tolong untuk memperbaiki semuanya. Dirinya sempat diperlihatkan potongan masa lalu Pamannya, membuatnya sedikit mengerti apa yang harus diperbaiki, dan siapa gadis bernama Hinata yang sempat ia lihat melompat dari atas sebuah jembatan
Naru rasa dia harus melakukan ini untuk merubah masa depan Naruto dan Hinata.
.
Flashback On (Potongan masa lalu Naruto)
Hinata adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan, dirinya begitu mencintai Naruto, ia menyatakan cintanya dan Naruto menerimanya. Naruto selalu berlaku dingin pada Hinata dan Hinata selalu memberikan perhatiannya pada Naruto. Sakura, sahabat Hinata selalu memperingatkan gadis itu bahwa Naruto tidak pernah dan tidak akan mencintainya, ia hanya kasihan dan terpaksa menerima Hinata. Sakura tak ingin Hinata tersakiti, tetapi Hinata seakan tidak perduli dengan peringatan sahabatnya.
Ia bahkan rela memberikan hartanya yang paling berharga pada Naruto, tetapi apa yang ia dapatkan? Naruto mengkhianatinya, mencampakkannya dan mengatakan bahwa ia tak pernah mencintai Hinata. Naruto bahkan terang-terangan mengumumkan hubungannya dengan seorang siswi popular bernama Shizuka.
Naruto mengaku jika selama ini ia hanya memanfaatkan Hinata, Hinata hancur mendengarnya. Ia pun memutuskan untuk menjauh dari Naruto.
Putusnya hubungan mereka, dengan cepat tersebar di sekolah. Hal itu memberikan dampak yang besar untuk Hinata. Ia jadi korban bully di sekolah, setelah kabar bahwa Hinata memaksa Naruto untuk menerima dirinya tersebar luas.
Naruto hanya diam melihat semua itu, ia seakan tak perduli, padahal ia sungguh merasakan sakit melihat perlakuan yang diterima Hinata. Sebenarnya ia begitu menyayangi dan mencintai wanita itu, namun ia tak pernah bisa mengungkapkan semua itu dengan kata-kata, terlebih lagi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Hinata dekat dengan salah satu siswa di sekolah mereka.
Hinata akhirnya benar-benar menjauh dari hidupnya.
Konoha, 05 Oktober 1999
Suatu malam Gaara, lelaki yang membuat Naruto cemburu dan memutuskan hubungannya dengan Hinata mendatangi rumah Naruto. Ia menanyakan apakah Naruto tahu keberadaan Hinata, karena gadis itu sudah dua hari tanpa kabar. Naruto bersikap seolah ia tak perduli pada wanita itu. Bahkan mengeluarkan kata-kata yang membuat Gaara begitu marah.
"Aku tidak perduli bahkan jika dia mati."
Keesokan harinya, Naruto mendapatkan informasi yang membuatnya tertampar dan bingung harus berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati
FanficDisclaimer Naruto © Masashi Kishimoto All about Naruhina Oneshot, ficlet, drabble singkat Hasil imajinasi