19

639 98 33
                                    

   semenjak kejadian tempo hari, sepertinya tidak ada perubahan apapun antara Bakugou maupun (y/n). keduanya semakin jauh dan berita tentang (y/n) menyatakan perasaannya terdengar sampai kelas 3.

dan semenjak hari itu pula (y/n) selalu mendapatkan pertanyaan atau ajakkan untuk berpacaran, seperti 'ne... kau (y/n)-chan kan... gadis manis sepertimu kenapa harus menyukai laki-laki kasar seperti Bakugou'/'(y/n)-chan dari pada kau mengharapkan laki-laki kasar seperti Bakugou... lebih baik kau bersama ku' / ' (y/n) apa otakmu sudah di cuci olehnya?? sadar lah (y/n)'. kira-kira seperti itu lah setiap harinya ketika (y/n) berpapasan dengan teman seangkatan maupun para senpai.

"(y/n)-san... jangan terlalu dipikirkan... ucapan mereka itu hanya menggoda mu" Midoriya yang sedari tadi memang menemani (y/n) dan Uraraka.

"ummmmm..." (y/n) hanya menunduk, entah mengapa hatinya sakit. orang-orang hanya mengatakan hal buruk tentang Bakugou.

"oiii.... ikut aku sebentar" Bakugou menarik pergelangan tangan (y/n) lembut, tidak seperti biasanya.

Midoriya dan Uraraka hanya terdiam melihat temannya di bawa pergi oleh Bakugou. bukan hanya itu, melihat cara laki-laki itu menarik tangan (y/n) mereka juga tidak menyangka.

(y/n) masih tertunduk kakinya hanya mengikuti kemana laki-laki di depannya ini membawanya.

dan akhirnya mereka tiba di belakang sekolah, sepi hanya ada suara semelir angin yang meniup telinga dan helai rambut.

"mereka juga mengatakan itu padamu?" Bakugou langsung mengatakan inti pembicaraan yang ingin dia bahas.

(y/n) hanya mengangguk pelan, Bakugou juga tidak menyangkal dia juga di perlakukan sama... bahkan ucapan yang di terima jauh lebih menyakitkan seperti ' laki-laki jahat seperti kau... seharusnya tidak bisa mendapatkan hati seorang (y/n)' / ' sepertinya dia mencuci otaknya (y/n) supaya gadis itu menyukainya bahkan mengejar-ngejarnya' / ' huh... aku berharap (y/n) segera membuka mata dan sadar dia hanya di peralat oleh Bakugou'.

hening keduanya diam, sama-sama mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan. sepertinya semua orang tidak suka jika mereka merasakan sedikit kebahagiaan. mengapa semua orang hanya menilai dari satu sisi, tanpa melihat sisi lainnya.

"Ka-"

Bakugou meletakan tangannya di puncak kepala (y/n).

"aku minta... kau... berhenti menyukaiku..." ucapannya menyakiti hatinya sendiri, dia tidak mau itu tapi keadaan memaksa.

(y/n) mendongakkan kepalanya, sakit... hatinya sakit, kenapa dia dilarang untuk mencintai orang yang dia cintai.

"tidak... kenapa harus aku??? kenapa?? kenapa mereka hanya melihat apa yang terlihat saja" air matanya mengalir membasahi pipi, dia tidak ingin ini. dia tidak ingin di atur dia ingin melakukan apa yang dia inginkan.

"mereka tidak melihat apa yang terlihat, nyatanya aku memanglah bukan laki-laki yang baik... lagi pula-"

"memangnya kenapa kalau aku menyukai mu??... aku menyukaimu karena aku sudah melihat semua sisi baik mu... kau itu baik, hanya saja cara mu menyampaikan kebaikan itu berbeda" (y/n) mengutarakan isi hatinya.

"huh..kau ini bodoh ya... aku-"

*chuuu*

  (y/n) kehilangan akal, dan mencium laki-laki di depannya. manik merah itu membelalakkan matanya, bagaimana tidak baru kali ini dia diperlakukan seperti orang yang istimewa bahkan rela menangis untuk dirinya.

Bakugou POV

jika di tanya apa aku rela dia mencintai laki-laki lain, setelah dia mengakui perasaannya padaku, jawabannya tidak. egois? iya aku tau, bahkan semua orang tau sejak awal aku memang mementingkan diriku sendiri.

Unforgettable [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang