Sudah hampir satu minggu, (Y/N) bersekolah di SMA U.A semenjak bersekolah disana (Y/N) selalu mendapatkan perlakuan aneh dari teman sekelasnya, entah itu gombalan dari Mineta dan Kaminari, hingga barang barangnya yang hancur karena ulah Bakugou Katsuki.
Semua murid U.A sedang beristirahat, beberapa dari mereka ada yang pergi ke tempat yang mereka mau, dan di sana di meja kantin no 15. Disana ada (Y/N), Lida, Midoriya, Uraraka, Todoroki, Yaoyorozu, dan Tsuyu-chan.
"E... um, (Y/N)-chan bagaimana luka mu?" Yao-momo terlihat khawatir, karena (Y/N) terkena ledakan si Bakugou.
"Umm... Sudah membaik kok" (Y/N) menunjukkan tangannya, tapi luka yang di berikan Bakugou sudah sembuh.
"Lukanya hilang... Lukanya sudah sembuh" Uraraka-chan kaget.
"Eheheh... Ini salah satu quirk ku, aku bisa menyembuhkan / memperbaiki barang, selain itu aku juga bisa menghapus/ mengubah ingatan seseorang yang ku mau" (Y/N) menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kakkoi, kalau begitu kenapa kau tidak ubah saja ingatan si Bakugou" Tsuyu-chan entah apa yang di pikirannya.
"Sebaiknya jangan membahas Kacchan, sekarang dia sedang mendekat kemari" Midoriya, ya dia selalu takut dengan Bakugou.
"Dasar tukang onar" dengan santai nya Todoroki melontarkan kata-kata itu.
"Todoroki-kun!!?" Semua yang berada didekatnya, merasa takut sekarang.
"Tenang saja" Todoroki bisa bicara seperti itu, tapi tidak mengerti perasaan teman temannya.
Sementara itu, Bakugou yang sedang berjalan kearah meja tempat (Y/N) dan yang lain makan. Wajah nya terlihat tidak enak, sebenarnya setiap hari dia memang seperti itu.
"Oii... rambut Oren, apa yang kau lakukan disini" Bakugo menggebrak meja, sehingga dia menjadi pusat perhatian.
"OIII Bakugou, bisa kah kau berhenti berteriak dan memukul meja" Iida tegas seperti biasanya.
[(Y/N) POV ]
"Oii rambut Oren, apa yang kau lakukan disini" laki-laki yang ada didepan ku ini mengebrak meja sehingga kini dia menjadi pusat perhatian.
"Ka..kacchan jangan marah marah, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik baik" Midoriya mencoba menenangkan Bakugou.
"Diam kau DEKU!!" Bakugou memegang pundak Midoriya dan keluar asap hitam.
Aku hanya diam menatap matanya, mata yang berwarna merah seperti permata, mungkin hanya aku yang berpikiran seperti itu.
"Oii kenapa kau melihat ku seperti itu?! Kau meledek ku?!" Lagi lagi dia salah paham.
"Hufftt..." Aku hanya menghela nafas, lalu tersenyum, aku yakin setelah ini semakin meledak.
"He... ke-kenapa kau tersenyum?!" Wajah Bakugou terlihat memerah entah lah tidak ada yang tau arti wajah nya itu
Dia menatap aneh ke arah ku saat aku membalasnya dengan senyuman.
"Memangnya tidak boleh ya tersenyum" aku memegang dagu layaknya orang bingung.
Bakugou tidak menghiraukan orang-orang yang melihatnya, dia pergi meninggalkan mejaku dan teman-teman.
"Huh... Untung saja" Uraraka menghela nafas panjang, begitu juga yang lain.
"Bagaimana kalian bisa tahan dengan sifatnya seperti itu??" Aku kembali menyantap makananku.
"Sebelumnya dia tidak pernah mencari masalah dengan orang lain, dia hanya akan meledak seperti itu jika ada yang menantang atau dia merasa di tantang" Yao-momo menjelaskan sikap Bakugou.
"Kacchan memang seperti itu, dia tidak suka kalau ada yang melampauinya.. dan sebisa mungkin dia akan berjuang melampaui orang lain" Midoriya mengingat masa kecil nya.
"Wah... Kalau begitu dia merasa tertantang oleh ku ya?? Makanya dia meledak setiap hari" aku tampak polos, karena aku memang belum mengetahui sifat laki-laki itu.
"Anak ini polos sekali, apa dia tidak tau dirinya di ambang kematian kalau berurusan dengan Bakugou" Uraraka terlihat cemas namun hanya diam.
"Sebaiknya jangan dekati Bakugou, biarkan saja dia bertingkah semaunya" Tsuyu-chan memberi saran yang cukup masuk akal.
"Baiklah... Kalau begitu aku akan menantangnya" aku mengepalkan tangan seperti penuh semangat, entah semangat dalam hal apa aku pun tak tahu.
"NANI!??" serempak kelima orang itu berteriak tidak percaya, sedangkan Todoroki hanya menikmati makanannya ya dia terlalu Bodo amat dengan Bakugou.
"Sebaiknya kau pikirkan lagi... Kau itu perempuan dan Bakugou tidak segan segan melukai siapapun perempuan sekalipun" Todoroki selesai dengan makanannya.
AUTHOR POV
Kegiatan hari ini sudah berakhir, semua murid Yueei sudah kembali ke asrama, sedangkan (Y/N) kembali ke rumahnya. Ya (Y/N) belum memutuskan untuk tinggal bersama yang lain di asrama.
Next??
Sorry ya ceritanya pendek soalnya belum terlalu banyak ide...
Insyaallah besok bakalan panjang g panjang-pqnjang amat sih😁😁😁Arigatou buat yang mau baca
See you...