Setelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan segala ucapannya yang maha benar telah memutuskan untuk memberikan pengawalan bagi Kylie yang jelas w...
Montgomery Penthouse, Washington D.C, United States
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dante baru saja membuka pintu penthouse milik keluarga Montgomery, ia melirik jam tangannya, sudah hampir jam empat pagi. Ia berpamitan untuk mengantar Elline dan Sammy pada jam satu ;pagi setelah acara kembang api tapi tertahan ketika Elline mengajaknya mengobrol.
Ruangan penthouse itu telaha bersih seperti tidak pernah terjadi kekacauan setelah pesta perayaan, kursi dan meja tambahan telah hilang dari ruangan luas itu. Dante menyampirkan jasnya di lengan sebelum beranjak menuju tangga. Kemudian langkahnya terhenti di anak tangga kedua ketika pandangannya tertuju pada balkon yang pintunya masih terbuka, tirai tipis yang menutupinya melambai karena tiupan angin.
Tapi bukan itu yang membuat Dante berhenti, ia berhenti ketika melihat siapa yang duduk di bangku yang ada di balkon, memebelakanginya. Dante melirik lantai dua yang remang karena beberapa lampu telah dimatikan, kemudian Dante memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu balkon.
Di luar ia melihat Kylie dengan sangat jelas, wanita itu duduk sendirian sembari memandang langit pagi yang masih dihiasi cahaya dari gedung yang masih menyala. Dari kejauhan ia melihat gedung Capitol yang berdiri sunyi setelah malam perayaan. Dante menbentangkan jasnya ketika melihat Kylie mengusap lengannya seolah menguir angin dingin pagi hari.
Kylie tersentak ketika merasakan bahan lembut dan berat tersampir di pundaknya, ia berbalik lalu terdiam saat melihat Dante telah menyampirkan jas kepundaknya, ia tertawa kecil.
"Kau akan masuk angin." ujar Dante yang masih berdiri di belakangnya sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Kenapa kau belum tidur Miss. Kylie?" Ia bertanya kepada Kylie kyang embali berbalik untuk menatap D.C.
"Aku menunggu matahari terbit, matahari terbit di D.C adalah yang terbagus." Kylie menjawab Dante yang mengangguk.
"Ya, kau benar." Pria itu menimbang sejenak lalu menarik kursi yang ada dihadapan Kylie lalu memutar agar ia mendapatkan pemandang ke luar balkon.
