Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
------------------
Dante tahu ia telah menyakiti Kylie dengan perkataannya. Wajah terluka Kylie sudah cukup memukulnya tanpa perlu wanita itu meninju wajahnya yang memang berhak ia dapatkan.
"Selesai." Dante mengangkat wajahnya dan melihat Elline tengah membereskan kotak P3K yang ada diatas meja. Ia melihat perban telah membalut buku-buku jarinya dan ada obat antiseptik yang diletakkan di lukanya setelah ia meninju batang pohon.
Ia memejamkan matanya mengingat kembali wajah Kylie, ia tidak menyangka wanita itu datang kemari untuk mengetahuinya. Perkataan Elline masih terngiang jelas diingatannya.
"Dante, itu Kylie." Tangannya yang baru saja akan membuka pintu mobil terhenti seketika, ia mengikuti arah pandang Elline dan melihat Kylie tengah menatapnya dari seberang jalan. Wanita itu tidak mengatakan apapun, ia hanya memandang Dante sebelum berbalik dan berjalan menjauh.
"Kau harus menjelaskan padanya." sahut Elline pelan membuat Dante berpaling menatapnya, lalu dengan cepat ia menyeberangi jalan dan mengejar Kylie.
"Minum ini." Dante membuka matanya dan melihat Elline meletakkan segelas air dan sebutir pil penghilang rasa nyeri. Ia menggeleng lalu kembali berbaring di sofa sembari menutupi matanya dengan lengannya. Elline duduk di sofa yang berseberangan dengan Dante, melihat pria itu sama hancurnya.
"Kau tidak mengejarnya?" Elline bertanya kepada Dante ketika melihat Kylie pergi kemudian ia terlonjak saat Dante meninju batang pohon lalu beranjak pergi kembali menuju apartemennya. Elline berdiri di tengah-tengah, terjebak diantara perasaan ingin mengejar Kylie atau mendatangi Dante.
"Kau tahu ini masih bisa dibatalkan, Dante." Elline membuka suaranya, ia memijat kepalanya. Bukan hanya Dante yang merasa tidak karuan selama dua hari ini, tapi dirinya juga.
Ia tahu semuanya berubah menjadi tak terkendali ketika Dante berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah kusut dua hari yang lalu, bahkan pria itu masih mengenakan setelan yang sama ketika mereka pergi ke makam. Elline melihat pria itu memegang kertas di tangannya.
"Kau menerimanya juga?" Dante bertanya kepada Elline yang mengangguk.
"Salah satu perwakilan dari kantor pengacara baru saja pulang." Elline membuka pintu rumahnya lebih lebar, Dante melangkah masuk dan langsung berjalan menuju dapur.
"Di mana Sammy?" Ia memandang berkeliling ketika melihat rumah ini sepi.
"Aku meminta Sarah untuk menjemputnya." Elline menuangkan kopi dan memberikannya kepada Dante yang menarik napas panjang, ia mengacuhkan gelas yang disodorkan oleh Elline dan berjalan menuju lemari gantung untuk mengambil botol yang tersembunyi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Taste Of The Forbidden (Kylie#1) ✅ COMPLETED
RomanceSetelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan segala ucapannya yang maha benar telah memutuskan untuk memberikan pengawalan bagi Kylie yang jelas w...