Setelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan segala ucapannya yang maha benar telah memutuskan untuk memberikan pengawalan bagi Kylie yang jelas w...
Montgomery's Penhouse, Washington D.C, United States
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau ambil saja kembaliannya." Teriakan itu membuat beberapa orang yang berada di area gedung menoleh dan melihat seorang wanita cantik yang berantakan membanting pintu taksi dan dengan segera berlari untuk masuk ke dalam gedung.
"Selamat siang, Gael." Serunya melambaikan tangan sembari berlari menuju lift.
"Selamat siang, Miss Taylor." Gael membalas sembari memandang dengan kening berkerut.
"Miss Montgomery sedang berada di atas bukan?" Taylor menjulurkan kepalanya keluar dari lift. Gael mengangguk. "Saya belum melihatnya turun semenjak kemarin."
Taylor mengangguk lalu menekan tombol lantai yang akan langsung membawanya ke penthouse, ia berdecak kecil. Sepanjang penerbangan dari New York hingga kemari, Taylor tidak berhenti-hentinya mengomeli Kylie yang sepagian tidak menjawab panggilan darinya dan Alexa.
Ia yang memutuskan untuk pergi kemari setelah dua jam berjuang dengan ponsel sialan ini, ia sudah hampir berkelahi dengan pramugari yang menegurnya karena tidak melepaskan ponsel dari telinga, Entah sudah berapa kali ia mencoba dan hanya terbentur dengan nada sambung.
Bunyi denting lift membuat Taylor menarik napas panjang sebelum beranjak keluar dan berjalan menuju penthouse, Taylor memasukkan kode keamanan yang ia dapatkan dari Alexa. Taylor mengerutkan kening ketika melihat penthouse ini tampak sepi.
"Kylie!" Seru Taylor dan mendengar suaranya bergema.
"Kylie, kau berada di sini?" Taylor berjalan masuk untuk memeriksa ruang tamu yang yang perabotannya tertutup kain putih dan tirai diturunkan.
Kemudian ia mendengar dering ponsel Kylie yang ia kenal Taylor melepas ranselnya dan meletakkan di meja sebelum melangkah mengikuti dering itu berbunyi kemudian ia mendesah ketika melihat ponsel Kylie berada di atas kitchen island. Ia mengambil ponsel itu, ia melihat nama Alexa tertera di caller id.
