Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
---------------------
"Aku sudah berteman dengan Elline jauh sebelum aku bertugas di Delta Force, sebelum Elline bertemu dengan Ryan, suaminya. Kami bertemu lagi ketika aku dan Ryan ditempatkan si satuan yang sama." Dante memulai penjelasannya tentang Elline. Kylie duduk mendengarkan dengan serius. Ia benar-benar ingin mengetahui sampai mana ia bisa menetapkan batas.
"Pertemuan kembali dengan Elline kemudian menyusul pertemuan-pertemuan dengan teman-teman yang lain. Seperti yang kau temui hari ini." sambung Dante, tangannya terulur untuk mengelus rambut Kylie.
"Setelah kematian Ryan-" Kylie dapat mendengar nada tercekat dari Dante yang berusaha ditutupi membuat tangannya terulur untuk menggenggam tangan pria itu.
Dante menarik napas panjang. "Setelah kematian Ryan, aku berusaha semampuku untuk membantu Elline dan Sammy. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, apapun yang diinginkan Ryan untuk keluarga kecilnya harus aku penuhi."
"Kenapa harus kau?" Kylie bertanya tak mengerti. Dante memandnag Kylie sambil tersenyum sedih. "Karena Ryan meninggal karena diriku."
Kylie memandang kaget. "Apa maksudmu?"
"Elline kehilangan suami dan Sammy kehilangan ayah karena aku, Kylie. Ryan meninggal karena menyelamatkanku." Dante menatap Kylie yang langsung maju dan memeluk Dante.
"Oh baby, maafkan aku." Kylie memeluk Dante erat, ia tidak bertanya, ia juga tidak berbicara, Hanya cukup dengan memeluk Dante. Ia merasakan tangan Dante melingkari tubuhnya dan memeluk erat.
----------------
"Maafkan aku tidak bisa menemanimu." Dante melepaskan pelukannya pada Kylie ketika ia mengantar wanita itu kebandara. Kylie tertawa kecil.
"Kau membuat seolah-olah ini adalah perjalanan pertamaku." Ia melihat Kylie merengut. Dante menundukkan kepalanya untuk mencium Kylie.
"Aku akan pulang secepat yang aku bisa setelah pekerjaan di sini selesai" Kylie meletakkan tangannya di dada Dante.
"Jangan terburu-buru. Aku masih bisa menemuimu di sini setiap weekend. Lagipula aku merasa lebih tenang di sini dari pada di New York dengan segala kelakuan pops." Dante tertawa lalu mengalungkan tangannya di pinggang Kylie.
"Kalau begitu aku harus meyisakan tempat bagi peralatanmu di kamar mandiku." Kylie tertawa lalu memeluk Dante.
"Entah kenapa aku senang membayangkan hal itu."
Dante mencium Kylie. "Jaga dirimu. Jika ingin ditemani panggil Taylor."
Kylie mengangguk lalu berpaling ketika mendengar nomor pesawatnya diumumkan. Ia menarik kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Taste Of The Forbidden (Kylie#1) ✅ COMPLETED
RomanceSetelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan segala ucapannya yang maha benar telah memutuskan untuk memberikan pengawalan bagi Kylie yang jelas w...