Setelah terjebak dalam drama penculikan, hidup Kylie Montgomery yang tiba-tiba bebas menjadi seperti terkurung dalam penjara. Kakek buyutnya dengan segala ucapannya yang maha benar telah memutuskan untuk memberikan pengawalan bagi Kylie yang jelas w...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh Taylor, kenapa kau tidak menjawab panggilanku?" gerutu Kylie sembari berlari kecil menuruni tangga ke lantai bawah.
"Kenapa kau selalu saja tidak ada ketika aku membutuhkanmu." sambungnya sembari mendial kembali nomor Taylor.
"Good morning, Miss Kylie." Langkah kaki Kylie terhenti ketika mendengar Martha menyapanya.
"Good morning, Martha. Kau mau kemana?" Kylie mengerutkan kening ketika melihat koper kecil tergeletak di kaki Martha dan wanita setengah baya itu sudah rapi dengan tas yang terkait di pundaknya.
"Kau pasti lupa, aku sudah meminta izin untuk pulang ke Delaware. Ina akan melahirkan dan aku harus berada di sana untuk menemani dirinya." Kylie menepuk keningnya sambil mengumpat kecil.
"Maafkan aku, aku lupa."Ia meringis meminta maaf, Martha tersenyum.
"Kulkasnya sudah aku isi penuh agar kau tidak kelaparan." Kylie mendekati Martha dengan wjaah memelas.
"Apa jadinya aku tanpamu pada saat aku kelaparan." Martha menggeleng.
"Mungkin ini saatnya kau membeli buku resep makanan." Kylie berdecak lalu memeluk Martha.
"Hati-hati dan kabari aku jika Ina telah melahirkan, aku akan mengirim segudang mainan hingga dia meneriaki diriku di telepon." Ina adalah anak perempuan Martha yang tinggal di Delaware dan sekarang tengah hamil anak kedua. Kylie akrab dengan Ina setelah Martha bekerja bersama keluarganya.
"Sampai jumpa, Miss Kylie." Martha menepuk pipi Kylie dengan perasaan sayang sebelum mengangkat kopernya dan berjalan menuju pintu.
Kylie baru saja menutup pintu depan ketika ponselnya berdering, ia melihat caller id yang tertera.
