Visual
Meissa calista
|C H A P T E R 01|
-K e s i a l a n A z z k a r a-
•••🌼•••
"Om yang bener pegang tangganya! nanti jatoh!"
"Lo jangan berisik! Nanti ketahuan!"
"Sedikit lagi." Sedikit lagi tangan pemuda itu akan memetik buah mangga yang tergantung di atas kepalanya, namun tiba-tiba tubuhnya oleng saat tangga yang dinaikinya berguncang.
"Oy! Om pegangin tangganya yang bener! Jangan sampe goyang! Pegangin senternya juga yang benar jangan kemana-mana gitu pusing nih Kepala cogan."
"Berisik! Badan gue abis di ciumin nyamuk Cepetan tinggal petik aja susah banget gue jatohin ni tangga tau rasa lo!" Karena geram dengan tingkah Azzkara yang dari tadi tak henti hentinya mengamati buah mangga yang katanya sangat montok itu, Teguh-- sebagai om nya hanya bisa misuh-misuh tak jelas saking jengkelnya.
"Sabar napa Om, kasihan semua mangganya gantung diri, depresi kali yah di tinggal nikah? Om ngga mau coba gantung diri?"
"Bocah! Jangan ngajak ribut yah!"
"Hidup itu harus berpasangan Teguh. Eh salah Om berpegang teguh maksudnya."
Kini Teguh sudah diambang batas kesabaran.
"AZZKARA! LO UDAH BOSEN HIDUP HEH?!" Om teguh mengguncang tangga yang di taikki oleh Azkara hingga membuatnya kembali oleng. Namun kali ini guncangan nya lebih parah sampai-sampai badan Azkara pun ikut terombang -ambing seperti sedang terserang badai tornado.
"HEH! OM JANGAN DI GOYANG! AZZ TAU OM LAGI PATAH HATI TAPI JANGAN BEGINI OM, AZZ MASIH MAU HIDUP! MAMA TOLONG ANAKMU!!"
Mendengar ke dramatisan Azzkara bukannya berhenti Om teguh malah lebih tidak berprikemanusiaan menggoyangkan tangga itu, hingga tangga yang di naikki Azzkara beneran terjatuh.
Mendapatkan tanda bahaya dari otaknya, Azzkara sudah lebih dulu melompat dari tangga. Namun sayang, realita tak semanis ekspektasi. Bukannya mendarat mulus, yang ada Azkara mendarat di selokan dengan bonus mandi air comberan di pinggir jalan.
Untung saja di sini gelap, tidak terpapar sinar lampu jadi Azzkara tidak terlalu malu.
"OM!--" baru juga cowok itu hendak menyumpah serapahi Om Teguh, namun ucapannya sudah terpotong oleh suara orang lain.
"SIAPA YANG MENCURI BUAH MANGGAKU!!" Suara Pak Bambang selaku pemilik pohon mangga itu menggelegar di telinga Azzkara dan Om Teguh.
Mampus!
Tamatlah riwayat mereka karena sudah berani membangunkan singa tidur!
Sungguh! ini definisi singa tidur sesungguhnya! Rambut Pak Bambang yang gimbal dan sangat berantakan setelah bangun tidur, serta wajah yang terlihat sangar. Sangat menambah keseraman nya.
Ditambah dengan kemarahan yang terpancar jelas di wajah itu saat melihat pohon mangga yang katanya mempunyai kenangan manis dengan mantan kekasih nya itu terbengkalai.
Apalagi saat melihat banyaknya buah mangga yang tergeletak mengenaskan di atas tanah akibat tertimpa tangga dan tarikan tangan Azzkara tadi.
Pak Bambang menatap nyalang sekitar dan matanya menemukan objek yang sedang di carinya saat ini. Itu orangnya!
"TEGUH!!!"
****
"Mama kalo ngidam kira-kira dong! Masa minta Azz nyolong di kandang singa." Kali ini, Azzkara terlihat sangat kesal dengan permintaan wanita yang telah melahirkannya itu.
Namun setelahnya, wajahnya kembali ceria.
"Lain kali, suruh Azz ambil mangganya Bu Rara aja ya Nda, mayan kan kalo di omelin berasa lagi di rukiyah." Azzkara cekikikan membayangkan wanita paruh baya yang di sebut 'Bu Rara' itu saat memarahi orang menggunakan bahasa Arab. Sungguh! Suaranya sangat merdu juga menggelikan secara bersamaan.
"Nanti Bunda ngidam kamu nyolong uang sekalian! Lebih bermanfaat."
"Astagfirullah Ma, Mama mau Azz jadi copet?" Azzkara geleng-geleng kepala dramatis."Masih di dalam perut aja udah nyuruh maling apalagi kalo udah lahir? Jadi naon eta jelema?"
Jadi apa itu manusia?
"Anak siapa sih ini?! Mulutnya lemes banget!"
Dari arah pintu, Teguh bersuara.
"Anak Dugong! Maen kabur-kabur aja gue yang di eksekusi si Bambang!" Om Teguh memasuki rumah dengan badan lesu. Terlihat dari matanya dia sangat kesal dengan Azzkara.
"Udah pulang aja om, heh! Ga seru! Kirain bakal lama."
"Sabar-sabar. Aing mah sabar." Om Teguh mengusap dadanya.
"Lagian Mama kaya orang susah aja mau mangga harus nyolong segala!"
"Namanya juga ngidam kamu mau adik kamu nanti ileran?"
"Amit-amit! Azz titip adik Azz yang ini ngga rese kaya bocah dua itu ya Bun."
"Kamu tuh, Azz yang rese."
"Azz ganteng bunda, paling rese kalo lagi laper."
"Berapa kali bunda bilang! Kalo mau manggil Bunda ya Bunda! Kalo Mama ya Mama! Pusing Bunda dengernya."
"Azz cuma latihan punya dua ibu Bun, siapa tau ayah mau nikah lagi."
"Uang jajan kamu bunda tahan sebulan!"
"Mampus!"
•••
Mari berlayar bersama cerita ini dan jangan lupa tenggelamkan hati kalian agar bisa hanyut dan terbawa perasaan!^^
Salam buat yang baca dari Vyii❤️
________
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZKARA
Teen FictionAzzkara, cowok dengan pendirian teguh, anti dengan yang namanya pacaran. Cowok yang sangat minim pengetahuan tentang perempuan, dan tentunya, satu-satunya orang yang belum pernah pacaran di antara temannya. Namun, setelah mengenal Meissa, gadis pin...